Bogota (ANTARA News) - Kelompok pemberontak ELN bertanggung jawab atas serangn bom mobil terhadap akademi kepolisian yang menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai puluhan lainnya, kata Presiden Kolombia Ivan Duque pada Jumat.
Serangan itu membuat pembicaraan perdamaian dengan kelompok tersebut hampir tak mungkin dapat dimulai segera.
Dalam serangan Kamis, satu mobil menerobos tempat pemeriksaan di halaman Akademi Kepolisian General Santander di ibu kota Bogota sebelum meledak, memecahkan kaca-kaca jendela apartemen-apartemen di dekatnya.
Menteri Pertahanan Guillermo Botero mengatakan pada Jumat mobil itu dikemudikan Jose Aldemar Rojas, pakar bahan peledak ELN, demikian Reuters melaporkan.
"Kelompok teroris bersenjata ELN merupakan dalang dari serangan tercela ini. Ini serangan yang sudah disiapkan dan diatur berbulan-bulan sebelumnya. Bagi semua orang Kolombia hari ini sudah jelas bahwa ELN tak punya keinginan tulus untuk perdamaian," kata Duque dalam pidato nasional yang disiarkan televisi.
Sedikitnya 20 kadet polisi tewas dalam ledakan itu, dan juga Rojas, kata pihak berwenang.
Baca juga: Pemerintahan baru Kolombia akan tinjau ulang pengakuan atas Palestina
ELN, yang dibentuk para pemuka Katolik yang radikal tahun 1964, tidak bertanggung jawab atau mengeluarkan pernyataan yang dipublikasikan.
Organisasi itu, yang memiliki 2.000 pejuang dan dipandang kelompok teroris Amerika Serikat dan Uni Eropa, mulai mengadakan pembicaraan perdamaian dengan pemerintah mantan Presiden Juan Manuel Santos pada awal tahun 2017, tetapi Presiden Duque menangguhkan pembicaraan sampai ELN membebaskan 16 sanderanya dan menghentikan serangan-serangan.
Serangan bom mobil itu yang terburuk di Kolombia dalam hampir 16 tahun telah menaikkan ketakutan di kalangan masyarakat akan gelombang baru serangan di negara tersebut sebagai reaksi terhadap sikap presiden berhaluan kanan tersebut.
Warga Kolombia akan berpawai pada Ahad sebagai protes terhadap serangan tersebut.
Duque, yang naik ke tampuk kekuasaan pada Agustus, berjanji dalam kampanye pemilihan untuk menindak tegas kelompok itu dan kelompok-kelompok kejahatan perdagangan obat terlarang yang membunuh dan menculik warga sipil.
Baca juga: Pemberontak Kolombia serahkan ribuan senjata
Pada Jumat ia menegaskan kembali bahwa pembicaraan tidak dapat dimulai lagi jika pemberontak itu menghentikan semua serangan, dan ia membatalkan dispensasi yang mengizinkan 10 anggota ELN sebagai tim perunding untuk tetap bebas di Kuba. Ia meminta Kuba menangkap mereka.
"Kami menghargai solidaritas yang disampaikan pemerintah Kuba kemarin dan hari ini kami meminta Anda menangkap para teroris itu yang berada di wilayah Anda dan mengirim mereka ke kepolisian Kolombia," kata Duque.
Pemerintah Kuba belum segera mengomentari permintaan presiden itu.(Uu.M016/M007)
Penyunting: Maria Dian A
Pewarta: Antara
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019