Pekanbaru (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) Pekanbaru pada saat ini tengah melakukan audit terhadap Bank Pembangunan Daerah Riau (Bank Riau) terkait indikasi adanya penumpukan dana Bank Riau di Sertifikat Bank Indonesia (SBI). "Audit masih berlangsung, kami targetkan akan selesai pada akhir bulan Desember tahun ini," kata Peneliti Madya Bank Indonesia Pekanbaru, Muhammad Nur, di Pekanbaru, Jumat, tanpa menyebutkan tanggal pasti dimulainya audit terhadap Bank Riau. Ia menjelaskan, audit tersebut di antaranya meliputi pemeriksaan dalam bidang permodalan, aktiva produktif, manajemen, tingkat keuntungan dan tingkat likuiditas. Sementara terkait soal penumpukan dana di SBI merupakan pemeriksaan dalam bidang aktiva produktif. "Dari situ akan dilihat apakah Bank Riau telah menjalankan fungsi intermediasinya yakni penyaluran kredit kepada masyarakat, atau hanya menumpukan dana di SBI tanpa terlebih dahulu mengupayakan penyaluran kredit padahal potensi pasarnya besar," katanya. Apabila hasil audit telah didapatkan dan Bank Riau terbukti tidak menjalankan fungsi intermediasi penyaluran kreditnya dengan baik, maka Bank Indonesia akan melakukan peneguran. "Hasil audit tidak memiliki sanksi secara langsung, kami hanya bisa memberikan teguran dan meminta Bank Riau membuat komitmen baru untuk meningkatkan penyaluran kredit di masa yang akan datang," katanya.seraya menyimpulkan bahwa hal tersebut berarti tidak akan ada semacam "tekanan" dari Bank Indonesia kepada Bank Riau untuk melakukan penggenjotan kredit. Selain itu, hasil audit juga akan mempengaruhi penilaian terhadap kesehatan Bank Riau, di mana suatu bank yang dianggap tidak sehat akan sulit melakukan beberapa hal di antaranya membuka kantor cabang baru hingga berurusan dengan pihak pemegang saham. "Kalau pihak pemegang saham tau bahwa bank dimana ia menanamkan modalnya merupakan bank dengan penilaian tidak sehat maka mereka bisa mengambil suatu tindakan," katanya. Ia juga menambahkan, audit yang dilakukan Bank Indonesia terhadap Bank Riau merupakan kegiatan rutin yang biasa dilakukan oleh Bank Indonesia, dan tidak terkait dengan adanya puluhan mahasiswa pernah melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bank Riau beberapa waktu lalu terkait tumpukan dana di SBI. "Audit selalu kami lakukan secara rutin, namun pada kali ini kami sedikit memfokuskan pada masalah SBI, meskipun demikian demonstrasi mahasiswa bukan alasan utama dilakukan pemeriksaan," katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007