Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jumat, ditutup melemah 0,25 persen akibat aksi "profit taking" (ambil untung) oleh pelaku pasar. IHSG ditutup turun 19,624 poin menjadi 2.359,206 dan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan melemah 3,306 poin atau 0,66 persen ke posisi 498,708. Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, kepada ANTARA News di Jakarta, mengatakan bahwa perdagangan saham di BEJ sudah dalam keadaan "overbought" (jenuh beli) sehingga dijadikan alasan pelaku pasar untung ambil untung. Selain itu, lanjut Luki, ketidakpastian kebijakan Bank Indonesia (BI) terhadap kebijakan suku bunganya dan tekanan inflasi pada bulan Ramadhan (September) juga menjadikan investor cenderung berhati-hati. "Belum jelasnya kebijakan suku bunga, tekanan inflasi dan makro ekonomi yang tidak bagus membuat pelaku pasar `wait and see` (lihat dan tunggu)," katanya. Penurunan indeks ini karena pergerakan saham yang turun telah mendominasi pasar sebanyak 114 dibanding yang naik 73, sedangkan 61 tidak berubah harganya dan 150 tidak diperdagangkan. Melemahnya indeks BEJ dipimpin oleh turunnya saham Bumi Resources Rp25 ke Rp3.575, Bank Mandiri melemah Rp50 menjadi Rp3.525, Bank BNI terkoreksi Rp25 ke posisi Rp2.000, Astra Internasional merosot Rp250 ke level Rp19.250 dan Aneka Tambang terkikis Rp50 ke harga Rp2.775. Volume perdagangan mencapai Rp3,987 miliar saham dengan nilai Rp3,795 triliun. Walaupun melemah, namun posisi investor asing masih menunjukkan "net buy" (beli netto) senilai Rp226,821 miliar. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007