Jika dibiarkan dan tidak ada langkah-langkah yang signifikan untuk mengatasi hal tersebut, maka abrasi akan semakin parah, bahkan hanya dalam kurun waktu 2 tahun efek abrasi di Pantai Tegalbanteng mencapai 300 meter
Lumajang, Jatim (ANTARA News) - Kepolisian Resor Lumajang memasang garis polisi di Pantai Tegalbanteng, Desa Tegalrejo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, agar masyarakat tidak terlalu dekat dengan bibir pantai yang mengalami abrasi akibat gelombang laut pada Jumat (18/1).
"'Police line' sudah dipasang untuk penanda batas aman dari laut ke bibir pantai dan 'banner' peringatan juga sudah dibuat untuk menginformasikan bahaya apa saja yang dapat terjadi sewaktu-waktu di bibir pantai tersebut," kata Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban, di Lumajang, Sabtu.
Hujan lebat beberapa hari lalu membuat aliran air sungai semakin deras, kemudian gelombang laut yang tinggi menabrak aliran sungai dan menyebabkan pengikisan yang melebar di kanan kiri wilayah Pantai Tegalbanteng, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang hingga menyebabkan abrasi pada bibir pantai setempat pada Jumat (18/1).
Abrasi tersebut menyebabkan tanah milik warga di sepanjang Pantai Tegalbanteng tergerus gelombang air laut dengan luas daratan yang tergerus sekitar 30 meter di sepanjang bibir pantai setempat.
Bahkan, beberapa pekan lalu juga terjadi abrasi yang cukup parah di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Bulurejo, sehingga menyebabkan beberapa bangunan roboh dan membuat beberapa masyarakat merugi karena bangunan yang didirikan di pinggir pantai roboh tergerus abrasi.
"Jika dibiarkan dan tidak ada langkah-langkah yang signifikan untuk mengatasi hal tersebut, maka abrasi akan semakin parah, bahkan hanya dalam kurun waktu 2 tahun efek abrasi di Pantai Tegalbanteng mencapai 300 meter," katanya.
Ia menjelaskan abrasi yang terjadi pada Jumat (18/1) mencapai 30 meter, sehingga tercatat sudah 330 meter wilayah yang terkena abrasi sejak tahun 2015 di Pantai Tegalbanteng.
"Oleh karena itu, pencegahan harus segera dilakukan untuk menanggulangi kerusakan alam tersebut dan sudah tugas kita menjaga dan melestarikan alam. Alam akan semakin marah jika kita hanya memanfaatkannya tanpa menjaga dan merawatnya," ujarnya.
Sementara Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan data dari BMKG menyebutkan potensi bencana akibat cuaca buruk di pantai masih sangat tinggi, khususnya di empat lokasi wisata pantai, seperti Wisata Pantai Wotgalih, Wisata Pantai Dampar, Wisata Pantai Bambang, dan Wisata Pantai TPI Tempursari.
Baca juga: Warga pesisir Lumajang mengungsi karena rob
Baca juga: Dua kampung pesisir hilang diterjang abrasi
Baca juga: Jalur Lumajang - Malang longsor
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019