Kita tetap satu dan itu terfasilitasi dengan infrastruktur yang baik
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melakukan tes sinyal Palapa Ring Tengah di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Jumat.
Keterangan pers Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Jumat, menyatakan uji coba ini juga dirangkai video conference dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo yang berada di Jakarta.
Sri Mulyani menjelaskan Palapa Ring Tengah merupakan proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang menggunakan penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dan merupakan instrumen yang dibiayai dari non-APBN.
Proyek senilai Rp1,7 triliun dengan masa konsesi 15 tahun ini akan memenuhi kebutuhan telekomunikasi berbasis data dengan jaringan kabel fiber optik sepanjang 2.700 km, menjangkau 17 kabupaten dan kota terpencil di wilayah Indonesia bagian tengah yaitu Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara.
"Dengan jaminan yang diberikan PII 15 tahun kepastian pembayaran, maka kita bisa menarik swasta untuk bisa ikut mendanai. Kita bisa membangun cepat dengan jaminan, dan oleh karena itu resources yang berasal dari swasta maupun sumber daya yang lain bisa ikut secara gotong royong," katanya.
Melalui uji coba yang berlangsung di Kepulauan Sangihe, di antara Pulau Sulawesi dan Pulau Mindanao, Filipina, Sri Mulyani mengharapkan tidak ada masyarakat yang merasa tidak terkoneksi, karena pemerintah bertekad untuk melakukan pembangunan di seluruh wilayah NKRI.
"Konsep mengenai daerah terluar itu hanya geografis, tetapi mereka tidak seharusnya merasa terpencil atau tidak terkoneksi. Masalah geografis bisa di Jawa, bisa di Sumatera, bisa di Sulawesi, di Kalimantan, namun kita tetap satu dan itu terfasilitasi dengan infrastruktur yang baik," ujarnya.
Selama ini, selain Palapa Ring Tengah, PII juga memberikan penjaminan kepada Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Timur, yang pembangunannya masing-masing telah berjalan efektif sejak Maret 2016 dan September 2016.
Proyek infrastruktur telekomunikasi Palapa Ring Barat senilai Rp3,48 triliun telah resmi beroperasi sejak Maret 2018, menjangkau Provinsi Riau dan Kepulauan Riau dengan dukungan jaringan kabel serat optik sepanjang 1.980 kilometer.
Sementara itu, Palapa Ring Timur senilai Rp5,1 triliun telah menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat hingga pedalaman Papua dengan total panjang kabel serat optik 8.450 kilometer.
Proyek infrastruktur Palapa Ring merupakan tulang punggung telekomunikasi nasional untuk mendukung ketahanan nasional dari segi akses informasi serta pengembangan jaringan telekomunikasi tetap (fixed) dan selular (mobile).
Misi proyek ini untuk mewujudkan pemerataan dan percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, penyediaan jasa akses teknologi informasi dan komunikasi, serta pengembangan koneksi khususnya pada daerah yang belum tersedia akses informasi dan komunikasi.
Proyek KPBU ini memperoleh dukungan fasilitasi pendampingan proses transaksi dan menerapkan skema pembayaran ketersediaan layanan (availability payment/AP) dari Menkeu dengan komponen yang dibiayai AP adalah biaya modal, biaya operasional, dan keuntungan wajar yang diinginkan badan usaha.
Selain Menkeu dan Menkominfo, uji coba Palapa Ring Tengah ini juga dihadiri antara lain Gubernur Sulawesi Utara, Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Dirjen Perbendaharaan, Dirjen Kekayaan Negara, Dirjen Perimbangan Keuangan, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Bupati Kepulauan Sangihe, serta pejabat daerah sipil dan militer.
Baca juga: Menkominfo uji coba jaringan Palapa Ring Tengah
Baca juga: Menkeu sebut infrastruktur Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara tetangga
Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019