Jakarta (ANTARA News) - Partai Golkar optimistis kembali memenangi rivalitas dalam Pemilu 2009, namun partai ini belum menetapkan target yang akan diraih. "Bukan mustahil Golkar dapat suara terbanyak dalam Pemilu 2009," kata Wakil Ketua Umum DPP Golkar, Agung Laksono, pada dialog dengan jajaran DPD Golkar Kota Bekasi di Bekasi, Jawa Barat, Jumat pagi, dalam rangkaian Safari Ramadhan. Sehari sebelumnya, Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Saiful Mujani dalam diskusi di FKB DPR memperkirakan persaingan ketat dalam Pemilu 2009 akan didominasi dua partai, yaitu Golkar dan PDIP. PKB dan beberapa partai lainnya akan menempati posisi tengah, tetapi PKB akan memperoleh keuntungan cukup signifikan dari persaingan ketat Golkar dengan PDIP. Agung Laksono menjelaskan Golkar telah banyak pengalaman dalam menempatkan posisi politiknya. Di era Orde Baru, Golkar menjadi partai yang berkuasa dan setelah Orde Baru tumbang, Golkar menjadi partai di luar kekuasaan. Golkar kemudian menjadi partai penyeimbang dan saat ini Golkar sebagai pendukung pemerintah. Terkait Pilkada Walikota Bekasi dan sejumlah daerah lain Nopember dan Januari 2008, Agung mengemukakan Golkar juga menargetkan memenanginya. Namun diingatkan agar semua jajaran partai tetap menjaga soliditas. "Jika sudah diputuskan, harus dilaksanakan. Jangan ada gerakan-gerakan lain. Jangan ada dusta di antara kita," katanya, seraya menambahkan penentuan calon dari Golkar tetap harus melalui survei dan jangan atas kemauan sendiri atau keinginan segelintir pengurus Golkar. Rivalitas dalam pilkada jangan sampai menimbulkan perpecahan di masyarakat, katanya. "Kita ingin merebut kemenangan, tetapi kemenangan jangan diraih dengan kecurangan," katanya lagi. Mengenai calon perseorangan dalam pilkada, Agung menjelaskan calon perseorangan telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK). DPR dan pemerintah sedang merevisi secara terbatas UU No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah dan diharapkan akhir 2007 revisi sudah selesai. Agung mengingatkan agar calon perseorangan dalam pilkada jangan sampai menjadi ketentuan yang mutlak. "Kalau di suatu daerah memang tak ada calon perorangan, pilkada harus tetap sah. Begitu juga bila hanya ada calon perseorangan, tanpa calon dari parpol sebaiknya juga dinyatakan pilkada tetap sah," kata Agung. Agung berada di Jawa Barat dalam rangka Safari Ramadhan hingga Minggu, dengan sejumlah kegiatan di Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Lembang, Bandung, Garut, Cimahi, Cianjur dan Bogor. (*)

Copyright © ANTARA 2007