Washington (ANTARA News) - Negara-negara anggota Bank Dunia, Kamis, menjanjikan untuk lebih melipatgandakan bantuan bagi negara-negara miskin dan sepakat membuat pinjaman untuk negara-negara berkembang lebih murah. Dewan Gubernur Bank Dunia menyetujui rencana penawaran 3,5 miliar dolar dalam 2008-2010 untuk hibah dan pinjaman untuk membantu 81 negara miskin, terutama di Afrika, naik dario 1,5 miliar dolar AS dalam tiga tahun berjalan, kata Presiden Bank Dunia Robert Zoellick. Zoellick, seorang mantan wakil sekretaris negara, telah fokus dalam penyegaran kembali 185 negara anggota Bank Dunia sebagai sumber pinjaman untuk negara miskin dan sedang berkembang sejak ia mengambialih sebagai kepala pada Juli lalu. Para anggota Bank Dunia akan mencari laporan perkembangan pertamanya dari Zoellick pada pertemuan mendatang Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). "Saya sangat senang bahwa dewan telah membantu kami menaruh uang kami dimana mulut kami," kata Zoellick kepada pers Kamis, seperti dilaporkan DPA. Sebagian substansial dari meningkatnya bantuan kepada negara-negara miskin akan didanai dari pendapatan sebuah unit Bank Dunia yang mempromosikan pembangunan sektor swasta. Ditambah lagi komitmen dari negara-negara donor juga akan diperlukan dan Zoellick mengatakan ia berharap komiten mereka meningkat. Afrika Selatan telah menjanjikan 30 persen tambahan dalam sahamnya di International Development Association (IDA), unit Bank Dunia untuk membantu negara-negara miskin. China dan Brasilia telah memberikan sinyak positif, kata Zoellick. Fase tiga tahun mendatang dari IDA, akan dimulai 1 Juli 2008. India, Pakistan, Nigeria, Vietnam dan Ethiopia memimpin daftar peminjam IDA, namun separuh dari seluruh pinjaman dikucurkan ke negara-negara sub-Sahara Afrika. Para direktur Bank Dunia juga memutuskan untuk menurunkan harga pinjaman para lembaga menjadi sekitar 80 negara miskin dan berpenghasilan menengah, menghapus kenaikan harga 1998 di tengah krisis keuangan Asia, dan menyederhanakan peraturan pinjaman bank. (*)
Copyright © ANTARA 2007