Kami mencoba membuka saluran air yang tersumbat oleh sampah untuk mengurangi banjir yang menggenangi Desa Mujur Lor
Cilacap, Jateng (ANTARA News) - Petugas gabungan yang dimotori Unit Pelaksana Teknis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (UPT BPBD) Kabupaten Cilacap, Wilayah Kroya membersihkan saluran air yang tersumbat sampah guna mengurangi genangan banjir di Desa Mujur Lor.
Dari pantauan di Desa Mujur Lor, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis, petugas gabungan yang berasal dari UPT BPBD Wilayah Kroya dan sukarelawan bekerja bakti menyingkirkan tumpukan sampah, ranting, dan sebagainya yang menyumbat saluran air.
Kepala UPT BPBD Wilayah Kroya Edy Purwanto mengatakan pihaknya mencoba untuk mengurai banjir yang menggenangi Desa Mujur dengan cara membuka sejumlah saluran air yang tersumbat sampah.
"Kami mencoba membuka saluran air yang tersumbat oleh sampah untuk mengurangi banjir yang menggenangi Desa Mujur Lor," ujarnya.
Pihaknya mengerahkan sekitar 40 personel yang terdiri atas BPBD dan sukarelawan dari sejumlah organisasi dalam kegiatan kerja bakti yang dilaksanakan di sejumlah lokasi.
Ia mengatakan tumpukan sampah yang menyumbat saluran air tersebut berdampak pada kelancaran aliran air yang akan masuk ke Sungai Tipar.
"Dengan demikian, penyusutan genangan banjir di Desa Mujur Lor menjadi lambat," katanya.
Ia mengakui banjir yang menggenangi Desa Mujur Lor tidak semata-mata disebabkan oleh tersumbatnya saluran air juga karena tingginya curah hujan dalam dua hari terakhir.
Dia mengharapkan banjir yang menggenangi Desa Mujur Lor akan segera surut jika terjadi lagi hujan lebat.
Sementara dari pantauan, hujan lebat kembali mengguyur wilayah Kabupaten Cilacap dan Banyumas sejak Kamis (17/1) siang sehingga genangan banjir berpotensi meningkat.
Seperti diwartakan, sekitar 400 rumah warga Desa Mujur Lor terendam banjir sejak Rabu (16/1) malam akibat tingginya curah hujan dalam dua hari terakhir.
Selain di Desa Mujur Lor, banjir juga melanda Desa Klumprit, Nusawungu, dan Banjareja, Kecamatan Nusawungu.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan berdasarkan pantauan curah hujan di beberapa lokasi pada tanggal 17 Januari, wilayah Cilacap diguyur hujan dengan kategori lebat hingga ekstrem.
"Dari pantauan di Stasiun Meteorologi Cilacap, curah hujannya mencapai 135 milimeter, Pos Bandara Tunggul Wulung sebesar 92 milimeter, Binangun mencapai 187 milimeter, dan Adipala sebesar 204 milimeter," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan pengamatan citra satelit, hujan lebat disertai angin kencang dan petir masih berpotensi terjadi hingga tanggal 18 Januari 2019 sehingga warga diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana banjir maupun longsor.
Baca juga: Polisi buka-tutup jalan Kroya-Yogyakarta karena banjir
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019