Jakarta (ANTARA News) - Dua anggota Komisi I DPR RI di Jakarta, Kamis, mengingatkan pihak petinggi Polri dan TNI agar jangan mencari "kambing hitam" setelah munculnya sebuah kasus, termasuk dalam insiden Ternate Senin awal pekan ini. Andreas H Pareira dari Fraksi PDI Perjuangan dan rekannya Abdillah Toha dari Fraksi Partai Amanat Nasional, keduanya anggota Komisi I DPR, menyampaikan pendapat itu kepada ANTARA News, menanggapi pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Sisno A yang sebelumnya menyatakan ada pihak ketiga di balik insiden tersebut. Bentrok antara pasukan TNI Angkatan Darat versus anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Ternate itu menewaskan satu polisi dan empat rekannya cedera, sementara dua tentara luka-luka. "Ada pihak ketiga di balik itu," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Sisno A. Terhadap pernyataan itu, baik Andreas Pareira maupun Abdillah Toha tidak sepenuhnya mendukung. "Alasannya, pertama, pihak keamanan itu tugasnya menciptakan suasana aman untuk masyarakat, jangan mencari kambing hitam dan menciptakan rumors," tegas Andreas Pareira, politisi muda PDI Perjuangan dari daerah pemilihan Provinsi Jawa Barat ini. Kedua, lanjutnya, kalau (memang) ada pihak ke-3, secepatnya tangkap dan selidiki, jangan hanya diumbar ke publik untuk mencari perhatian. Sementara itu, Abdillah Toha yang juga Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, menegaskan peristiwa memalukan yang sudah sering berulang ini tidak usah ditimpakan kepada pihak ketiga. "Insiden ini berarti Polri dan TNI telah gagal menegakkan disiplin di antara aparatnya. Masing-masing harus melihat ke dalam dan mencari akar masalahnya. Penyebab utama biasanya tidak jauh dari masalah rebutan rejeki," ungkap Abdillah Toha yang juga politisi senior sekaligus salah satu pendiri Partai Amanat Nasional itu.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007