Yogyakarta (ANTARA News) - Polres Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyiapkan tempat khusus untuk mengamankan barang-barang milik pemudik yang akan meninggalkan Sleman saat Hari Raya Idul Fitri nanti. "Warga Sleman, terutama penduduk musiman yang akan mudik ke kampung halamannya masing-masing, dapat menitipkan harta benda di tempat-tempat yang disiapkan," kata Kapolres Sleman, Idris Kadir, di Yogyakarta, Kamis. Ia mengatakan, warga Sleman yang memiliki banyak kendaraan dan tidak digunakan untuk mudik misalnya, tidak perlu resah meninggalkannya di Sleman. Selain keamanan lokal yang telah terbangun di lingkungannya, Polres telah berkoordinasi dengan seluruh polsek di Sleman untuk menjamin keamanannya. Daerah yang rawan terhadap tindak kejahatan pencurian berada di daerah perkotaan seperti Kecamatan Depok, Mlati dan Ngaglik. Program ini sebenarnya bukan yang pertama kali dilakukan Polres Sleman, tetapi kurangnya sosialisasi menyebabkan program tersebut tak dimanfaatkan masyarakat. Selain tempat khusus untuk mengamankan harta benda pemudik, pihaknya juga telah menyiapkan duapertiga kekuatan Polres Sleman atau sekitar 1.200 personil Polres untuk pengamanan Idul Fitri. Polres membuka enam posko di titik-titik rawan, masing-masing d Kecamatan Prambanan yang merupakan perbatasan Sleman dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di Kecamatan Gamping yang menjad pintu masuk arus mudik dari arah barat dan di Kecamatan Tempel yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Selain itu Polres juga membuka posko di pusat keramaian d Ambarukmo Plaza dan obyek wisata Kali Urang serta posko utama di sekitar Terminal Jombor. Pelaksanaan pengamanan yang dimulai sejak H-7 tersebut juga akan memberi perhatian pada jalur lintas kereta api untuk mencegah aksi iseng pencurian bantalan kereta api. "Kami juga sudah meminta dukungan Polda DIY untuk membantu pengamanan jika suatu saat diperlukan," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007