Jakarta (ANTARA News) - Kubu pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merasa mendapatkan serangan secara personal dan institusi dalam debat capres pertama di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis.
"Kami merasa mendapat serangan dari sisi pribadi dan institusi, itu mungkin bisa menjadi evaluasi Bawaslu," ujar Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said seusai debat capres.
Sebelumnya dalam debat, Jokowi sempat menanyakan perihal komitmen Prabowo di bidang antikorupsi.
Jokowi mengutip data lembaga Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menunjukkan Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo tercatat cukup banyak mencalonkan anggota legislatif yang merupakan mantan narapidana korupsi.
Adapun Sudirman mengatakan yang disoroti Prabowo-Sandiaga selama debat sama sekali tidak ada yang menyerang pribadi pasangan lawan maupun organisasi tertentu.
"Justru yang kami sorot adalah kebijakan dan keputusan dan sama sekali tidak menyerang pribadi dan juga organisasi, malah kami yang diserang secara pribadi dan organisasi," jelas Sudirman.
Lebih jauh Sudirman mengapresiasi Prabowo karena mengemukakan gagasan baru dalam debat, yakni jika menjadi Presiden, Prabowo akan menjadi panglima tertinggi penegakan hukum dalam arti mendorong penegakan hukum yang adil, serta mendorong aparat hukum dan institusi hukum yang bersih.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019