Pada ruang ibadah didukung dengan fasilitas penyandang disabilitas dan masyarakat lanjut usia
Kandangan, Kalsel, (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, segera membangun gedung "Islamic Center" yang dilengkapi dengan fasilitas bagi penyandang disabilitas dengan total biaya pembangunan Rp143 miliar.
Tenaga ahli rencana pembangunan "Islamic Center" Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Ahmad Sujatmika di Kandangan Kamis, mengatakan gedung itu bakal dibangun di daerah Bundaran Hamalau atau Tugu Ketupat, di lahan seluas kurang lebih enam hektare.
Menurut dia, selain masjid, di dalam lokasi Islamic Center tersebut bakal dibangun beberapa fasilitas penunjang, seperti kantor sekretariat Majelis Ulama Indonesia (MUI), plaza dan lainnya.
"Masjid yang bakal dibangun sesuai dengan konsep masjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW," katanya.
Menurut dia, pada lantai satu masjid ada fasilitas pengelola masjid, ruang fungsional lainnya serta pada ruang ibadah didukung dengan fasilitas penyandang disabilitas dan masyarakat lanjut usia.
Ia mengatakan, luas bangunan utama berupa bangunan masjid sekitar 2.000 meter persegi dengan lantai yang terdiri dari lantai semi basement untuk ruang perbaikan, lantai satu dan dua masjid, untuk ruang ibadah yang akan menampung 2.500 orang.
Pada halaman masjid, bakal dibangun plaza dengan sekitar 5.000 meter persegi dengan daya tampung lebih dari 6.000 orang, adapun bangunan penunjang berupa gedung Sekretariat MUI dan "guest house".
Selain itu, juga akan dibangun aula serbaguna, kuliner UMKM lokal, "rest area" berupa toilet, gazebo, dan ATM center.
Bangunan yang bakal menjadi kebanggaan warga Hulu Sungai Selatan tersebut, juga bakal dilengkapi dengan fasilitas parkir mobil yang menampung tidak kurang dari 1.500 unit mobil dan 2.500 unit sepeda motor.
Total biaya pembangunan masjid sebesar Rp114 miliar, gedung Sekretariat MUI sekitar Rp3 miliar, untuk bangunan "guest house" sekitar Rp3 miliar, dan pendukung lainnya Rp1,2 miliar.
"Untuk sementara total biaya keseluruhan sekitar Rp143 miliar lebih," demikian Ahmad Sujatmika.
Baca juga: PUPR: fasilitas ramah disabilitas perlu diperbanyak
Baca juga: Islamic Center Muallaf dibangun di perbatasan Indonesia-Malaysia
Baca juga: Yuk, ramah pada disabilitas
Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019