"Negara kita sudah banyak dijadikan oleh negara-negara lain dalam menangani terorisme, kita tidak hanya melalui pendekatan hukum yang tegas tetapi juga ada pendekatan yang persuasif mlelalui pembinaan agama, kemudian ekonomi dan sosial," kata Jokowi saat debat perdana calon presiden dan wakil presiden di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis malam.
Menurut dia, yang paling penting adalah aparat harus dibekali pengetahuan mengenai Hak Asasi Manusia (HAM).
"SOP (standar operasional prosedur) juga harus berbasis HAM dan Undang-Undang Terorisme yang sudah ada di 2018 yang lalu juga menitikberatkan pada pencegahan, pada pendekatan sosial, pada pendekan ekonomi. pada pendekatan budaya, pada pendekatan keagaaman, dan juga yang lebih penting juga ada transparansi saat proses penindakan," tuturnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis malam menggelar debat perdana debat calon presiden dan wakil presiden yang berkompetisi dalam pemilihan umum 2019.
Debat diikuti oleh pasangan calon no urut 01, Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin dan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Debat perdana kali ini mengambil tema hukum, korupsi, hak asasi manusia dan terorisme dengan panelis Guru Besar Hukum UI Hikmahanto Juwana, Mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Ahli Tata Negara Bivitri Susanti dan Ahli Tata Negara Margarito Kamis.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019