Putih itu kan bersih dari segala hal. Jokowi sudah konsisten dengan putih...

Jakarta (ANTARA News) - Penampilan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin yang memakai kostum berwarna putih menunjukkan sesuatu yang bersih dan apa adanya, menurut pengamat mode Sonny Muchlison.

Dalam acara debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis malam, Jokowi mengenakan peci hitam, kemeja putih dan celana panjang hitam, sedangkan Ma'ruf menggunakan baju koko putih, kain sarung dan peci hitam.

Menurut Sonny, Jokowi konsisten dalam penampilan. Sejak mencalonkan diri pertama kali sebagai presiden, Jokowi tetap mengenakan putih dan ketika terpilih ia melakukan hal yang sama.

"Putih itu kan bersih dari segala hal. Jokowi sudah konsisten dengan putih. Dengan pakaian seperti itu, Jokowi lebih menunjukkan apa adanya walau ia tahu sedang berada dalam acara debat," ujar Sonny saat dihubungi Antara, Kamis.

Sonny juga memuji kain sarung yang dikenakan oleh Ma'ruf. Menurutnya, Ma'ruf menggunakan kain dengan motif yang tidak seperti biasanya. Ma'ruf dianggap lebih 'sadar' dengan penampilan.

"Kalau dilihat dengan jelas, itu kainnya seperti ada motif hati, tapi dengan warna yang gelap, ada hijaunya juga tapi yang redup. Itu menggambarkan sarung buat pertemuan, bukan buat beribadah. Sarungnya lebih ke pelangi warna. Dia tahu sedang berada di acara formil dan diselenggaran malam hari," jelas Sonny.

Sebelumnya, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto mengatakan jika keduanya akan menggunakan pakaian rakyat yang sederhana. Sonny pun setuju jika pasangan tersebut sudah menunjukkan identitasnya.

"Identitas Indonesianya lebih terlihat," kata Sonny.

Baca juga: Jokowi posting foto diri berbusana adat jelang debat

Baca juga: Pendukung dua kubu nonton bareng debat capres dengan akur

Baca juga: Jokowi: jangan mempertentangkan HAM dan pendidikan hukum

Baca juga: Prabowo-Sandi ingin sinkronisasi aturan hukum

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019