Jakarta, 17/1 (ANTARA News) - Dewan Juri Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2018 sepakat dan memutuskan tidak ada pemenang lomba dari media cetak dalam kategori indepth reporting (penulisan mendalam) media cetak.
"Tidak ada yang memenuhi standar penilaian indepth reporting dan tidak ada perspektif kepentingan publik sehingga kami sepakat tidak menemukan tulisan atau karya yang mendalam implikasinya bagi kepentingan publik," kata Ketua Dewan Juri Anugerah Jurnalistik Adinegoro, Marah Sakti Siregar dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis.
Namun, lanjut dia, para juri yang telah menyeleksi semua karya, berdasarkan topik, angle, dampak, upaya, komposisi, dan pengayaan visual, memutuskan memberikan penghargaan kepada karya Ahmadi Sultan berjudul "Melihat Geliat Pemilu di Tapal Batas Republika Indonesia; "Gairah Tinggi, Menabur Harap Lima Tahun Sekali" yang diterbitkan harian Batam Pos, 30 November 2018.
Selain itu, juga kepada tulisan berjudul "Catatan Bukan Si Boy" karya Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran, yang diterbitkan majalah Tempo (15-21 Oktober 2018).
Menurut Marah Sakti, semua karya yang masuk secara umum baik, dan ada upaya menghadirkan tulisan jurnalistik bertematik yang dalam, tetapi tidak memenuhi standardisasi kedalaman penyajian karya jurnalistik yang betul-betul indepth reporting.
Selain itu, tidak ada "greget" serta pilihan angle tidak tepat sasaran sehingga pesannya tidak sampai kepada pembaca.
Dewan Juri juga mengumumkan pemenang "features" radio diraih oleh RRI Surabaya yang bertajuk "Suara Disabilitas Mental Dalam Demokrasi Nasional" karya Benny Hermawan, yang dirilis pada 19 November 2018.
Sesuai tema Masyarakat Pers Mengawal Pemilu yang Demokrat dan Bermartabat, para juri Kategori Radio yang terdiri dari Errol Jonathans (Ketua Dewan Juri), Awanda Erna, dan Chandra Novriadi, sepakat bahwa radio-radio peserta Anugerah Jurnalistik Adinegoro kali ini lebih berkualitas dalam teknik audio, "human interest", objektif, dan tepat sasaran.
Sementara itu, Ketua Dewan Juri Anugerah Jurnalistik Adinegoro Kategori Jurnalistik Siber juga mengumumkan bahwa karya Sri Iswati dengan judul "Kejar Kemenangan Agung, Kalahpun Terhormat" yang disiarkan siber jayakartanews.com 30 November 2018, meraih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2018 Kategori Siber.
Karya tersebut disepakati para juri sebagai karya jurnalistik yang penyajiannya netral, bertutur, tajam, dan beredukasi yang segar.
Menurut Agus Sudibyo, anggota Dewan Pers yang juga sebagai Ketua Dewan Juri, karya Sri Iswati ini merupakan sajian siber bertema dan mampu mengajak pembacanya untuk memikirkan kondisi yang terjadi di republik ini, yakni mengejar kemenangan yang agung diidamkan semua pihak, damai dalam perbedaan serta mengedukasi masyarakat tentang situasi dan kondisi NKRI.
Dalam kesempatan itu, Dewan Juri juga mengumumkan Pemenang Kategori Jurnalistik TV, pada Rabu (16/1/) malam, adalah "Features News" bertajuk Suara Dari Rimba, karya Anton Bachtiar Rifa`i, yang ditayangkan Liputan 6 SCTV 13 Desember 2018, sebagai pemenang.
Baca juga: Kompas dan Jawa Pos raih Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2018
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019