Lisabon (ANTARA News) - Kedatangan mantan pelatih Chelsea, Jose Mourinho, di Portugal menjadi perhatian utama di tanah airnya itu, sehingga membuat seorang mantan perdana menteri meninggalkan wawancara televisi setelah diinterupsi. "Apakah anda berpendapat hal ini dibenarkan (interupsi itu)?," tanya mantan perdana menteri Pedro Santana Lopes kepada pembawa acara televisi itu, setelah program tersebut diinterupsi untuk menayangkan kedatangan Mourinho di Bandar Udara Lisabon, kemarin. "Negara ini semakin gila," kata Santana Lopes. "Dengan segala hormat, saya tidak akan melanjutkan wawancara ini. Orang harus belajar," katanya. Mourinho, yang menyebut dirinya sebagai "the special one", menimbulkan kekaguman jutaan orang dengan menyulap Chelsea menjadi "winning team" dan di tanah airnya dianggap sebagai pahlawan nasional. Ia meninggalkan Chelsea pekan lalu. Portugal kini berharap bahwa ia dapat membangun tim nasional negaranya yang sedang terpuruk. Tentang rencana mendatangnya ia hanya mengatakan bahwa ia tidak berminat melatih di tanah airnya dalam jangka pendek dan mengatakan ia ingin melatih suatu tim Eropa yang besar atau bercita-cita tinggi, demikian Reuters.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007