Di Desa Mujur Lor, Kecamatan Kroya, Cilacap, Kamis, anggota Polsek Kroya Bripka Sujarwo mengatur lalu lintas kendaraan di tengah jalan Kroya-Yogyakarta yang tergenang banjir sepanjang 200 meter.
Ia berdiri di genangan air tanpa mengenakan sepatu dan menghadapi risiko terkena cipratan air saat kendaraan melintasi jalanan yang tergenang di sekitarnya.
Saat ditemui di sela kesibukannya mengatur lalu lintas kendaraan, Bripka Sujarwo mengatakan ruas jalan itu tergenang banjir sejak pukul 05.00 WIB.
"Genangannya memang tidak terlalu dalam tapi arus kendaraannya ramai," kata Bripka Sujarwo, yang sebelumnya ikut mengevakuasi warga Desa Mujur Lor yang rumahnya kebanjiran.
"Alhamdulillah tidak ada kendaraan yang sampai mogok akibat melintasi genangan banjir," katanya.
Ruas jalan yang tergenang banjir itu, menurut dia, merupakan jalan utama di Kroya yang menghubungkan Cilacap dengan Buntu di Yogyakarta, maupun Banyumas.
Banjir melanda empat desa di Kabupaten Cilacap setelah hujan dua hari terakhir. Desa yang terdampak banjir meliputi Klumprit, Banjareja dan Nusawungu di Kecamatan Nusawungu, serta Desa Mujur Lor di Kecamatan Kroya.
"Yang paling parah Desa Mujur Lor," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Wilayah Kroya Edy Purwanto.
Selain karena curah hujan yang tinggi, kata dia, banjir terjadi karena tanggul Sungai Ijo jebol sehingga airnya meluap ke wilayah Nusawungu. Sementara Desa Mujur Lor kebanjiran luapan air Sungai Tipar.
Edy mengatakan sekitar 400 rumah warga Desa Mujur Lor yang terdampak banjir, sedangkan dampak banjir di tiga desa lainnya di Kecamatan Nusawungu masih dalam pendataan.
"Tadi malam, kami mengevakuasi sembilan keluarga yang terdiri atas 15 jiwa ke Pondok Pesantren Miftahul Huda, Mujur Lor. Sejumlah warga yang rumahnya terendam banjir juga ada yang mengungsi ke rumah-rumah tetangga yang tidak terkena banjir," katanya.
Baca juga:
Empat desa di Kabupaten Cilacap tergenang banjir
Ratusan rumah di Cilacap tergenang banjir
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019