Sidoarjo (ANTARA News) - Warga Desa Tambak Sumur, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jatim, Kamis memblokir jalan tol Waru-Juanda, tepatnya di timur Bundaran Jalan Jeruk Pondok Candra Indah. Pemblokiran ini dilakukan, karena PT Citra Margatama Surabaya (CMS) yang terkesan mengulur-ulur pembayaran tanah warga Dusun Tambak Sumur seluas 574 meter persegi yang sudah dibangun menjadi tol itu. Padahal, sebelumnya sudah ada kesepakatan terkait nilai antara pihak dusun/desa dengan Pimpro tol Waru-Juanda yakni seharga Rp200 ribu per meter. Ketua Forum Komunikasi Polisi dan Masyarakat (FKPM) Tambak Sumur, Kasani mengatakan, pemblokiran jalan tol ini dilakukan warga karena pihak tol tidak konsisten dalam pembayaran tanah dusun, bahkan, terkesan sengaja menunda-nunda pembayaran. "Warga mendesak pihak CMS segera membayar tanah dusun yang sudah menjadi tol tersebut," katanya menegaskan. Ia menjelaskan bahwa dua petugas CMS yakni Supardi dan Robert Napitupulu mendatangi warga, mereka berjanji akan membayar harga tanah pada Rabu (26/9). Tetapi, setelah ditagih ke kantor keduanya tidak ada di tempat. "Kalau Robert mengaku sedang di Jakarta saat dihubungi warga via ponselnya, sementara Supardi tidak ada di kantor. Mereka sepertinya memang sengaja saling lempar tanggung jawab dalam masalah pembayaran ini," katanya menegaskan. Akibat kesal "dipingpong", akhirnya warga sepakat melakukan pemblokiran jalan tol sampai batas waktu dibayarnya tanah dusun yang melintang ke selatan dan utara tersebut. "Bila pihak tol tidak segera membayar tanah dusun itu, warga tidak akan menghentikan pemblokiran. Kalau perlu sholat Jumat dan Tarawih di sini," kata Ketua BPD Desa Tambak Sumur, Amin. Akibat pemblokiran ini, beberapa alat berat maupun truk pengangkut material milik PT Wijaya Karya dan PT Hutama Karya yang menggarap jalan wilayah Tambak Sumur ini tidak bisa melakukan aktifitas.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007