"Musim buah, terutama banjirnya durian, membuat petugas kebersihan harus bekerja ekstra. Ditambah lagi pola warga membuang sampah bukan pada tempatnya," kata Kepala UPT Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Singkawang Rustam Effendy di Singkawang, Kamis.
Ia mengatakan sampah kulit durian kebanyakan ada di Kecamatan Singkawang Barat dan Singkawang Tengah. Dinas mengerahkan 11 kendaraan untuk mengangkut sampah dari Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah.
"Rata-rata tiga kali angkut per TPS, perkiraan kasar volume sampah meningkat 18 kubik per hari selama musim buah," kata Rustam.
Dia menyayangkan sampai sekarang masih banyak warga yang tidak menaruh sampah pada tempatnya.
"Seharusnya sampah dibuang ke dalam TPS, tapi dibuang di luar TPS atau di pinggir jalan seperti di Jalan KS Tubun, Jalan Tani Ujung dan Terminal Induk," katanya.
Di TPS, ia melanjutkan, sebagian warga juga tidak memasukkan sampah ke tempat penampung namun menaruh sampah mereka begitu saja di area sekitarnya.
"Kontainernya kosong tak diisi sampah, sampah meluber ke luar kontainer, seperti di Jalan Burhani, Kelurahan Pasiran, Singkawang Barat," katanya.
Dia berharap warga ikut berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan dengan menaruh sampah di tempat-tempat penampungan yang sudah disediakan.
"Jika sesuai waktu, disiplin dan menempatkan sampah pada tempatnya maka kejadian-kejadian seperti ini tidak terulang ke depannya," katanya.
Baca juga: Kepala daerah se-Kalimantan deklarasi "Indonesia Bersih Sampah"
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019