"Saya berharap dari keduanya, baik Pak Jokowi maupun Pak Prabowo, saya harap tampil sebagai negarawan sejati," kata seorang seorang petugas katering Yusuf (48) ditemui di Jakarta pada Kamis.
Yusuf berharap para calon presiden memberikan materi debat yang tidak saling memojokkan, namun berisi data yang mendidik bagi masyarakat.
Dia menambahkan harapannya bagi penegakan hukum yang berkeadilan untuk dapat diteruskan pemerintah.
"Jangan tumpul ke atas, lalu tajam ke bawah. Tapi kalau mengenai penanganan terorisme saya kasih jempol deh ke Polisi," kata Yusuf menanggapi tema debat yang akan mengangkat bidang hukum, HAM, keamanan dan terorisme.
Ayah empat anak itu mengajak seluruh pendukung capres, baik pihak Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandiaga, untuk tetap menjaga kerukunan.
"Pokoknya jangan kemakan emosi, dan egoisme. Harus utamakan masa depan. Siapapun pemenangnya nanti, harus kita dukung," kata Yusuf.
Selain itu, seorang penjaja kuliner ayam goreng cepat saji di Jakarta Timur, Wahyu, menilai debat akan berlangsung seru karena kedua capres telah mendapatkan pasokan data dan informasi dari masing-masing tim sukses.
Dia juga menyarankan para pendukung agar tidak terbawa emosi buta membela capres-cawapres pilihannya.
"Ya jangan sampai berantem saja. Dukung mah dukung saja, tapi jangan ribut," kata Wahyu.
Komisi Pemilihan Umum akan menyelenggarakan debat perdana pasangan calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019 yakni Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, serta Prabowo Subianto dan Sandiaga Uni.
Sejumlah panelis yang hadir dalam acara itu yakni Profesor Bagir Manan, Profesor Hikmahanto Juwana, Agus Rahardjo, Ahmad Taufan Damanik, Bivitri Susanti, dan Margarito Kamis.
Acara debat itu disiarkan oleh stasiun radio dan televisi nasional baik negeri maupun swasta.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019