Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari naik 5,40 dolar AS atau 0,42 persen, menjadi menetap di 1.293,80 dolar per ounce
Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih tinggi pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah gejolak ketidakpastian Brexit di Inggris.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari naik 5,40 dolar AS atau 0,42 persen, menjadi menetap di 1.293,80 dolar per ounce.
Setelah kesepakatan Brexit Perdana Menteri Theresa May dan Uni Eropa sangat ditolak di Parlemen Inggris pada Selasa (15/1) malam, para investor berusaha mencari aset-aset safe haven seperti emas.
Meskipun May sedikit terselamatkan dari mosi tidak percaya pada Rabu (16/1), ketidakpastian politik dan kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan terus mendukung harga emas lebih tinggi.
Perusahaan-perusahaan Inggris telah mendesak pemerintahan May untuk mengambil tindakan segera memperkenalkan "Rencana B" guna menghindari Brexit yang kacau.
Sementara itu, penutupan sebagian pemerintahan yang berkepanjangan dari pemerintah federal AS juga mendukung logam kuning. Ketua DPR AS Nancy Pelosi dilaporkan mengirim surat kepada Presiden Donald Trump, memintanya untuk menunda pidato kenegaraan, atau mengirimkannya secara tertulis, karena penutupan itu.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 1,8 sen AS atau 0,12 persen, menjadi ditutup pada 15,638 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 7,8 dolar AS atau 0,97 persen, menjadi 807,90 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas naik, investor cari investasi aman di tengah saham anjlok
Baca juga: Emas naik ditopang penurunan ekuitas dan dolar AS
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019