Anak-anak kecil di sini cukup banyak. Hampir sekitar 100-an, berarti kita tahu selama ini mereka tidak sekolahWamena, Papua, (ANTARA News) - Sekurangnya 100 anak warga di Distrik Pelebaga, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, tidak mengeyam pendidikan sekolah dasar pada beberapa tahun terakhir, disebabkan pengajarnya tidak berada di tempat.
Bupati Jayawijaya John Richard Banua di Pelebaga, Rabu mengatakan ratusan anak usia sekolah itu tidak mendapatkan pendidikan karena guru tidak berada di tempat.
John Richard dan Wakil Bupati Marthin Yogobi saat kunjungan kerja ke Distrik Pelebaga, mengatakan sejumlah ruang kelas tidak direnovasi sehingga tidak layak lagi untuk dipakai.
"Anak-anak kecil di sini cukup banyak. Hampir sekitar 100-an, berarti kita tahu selama ini mereka tidak sekolah," katanya.
Akibat tidak beroperasinya sekolah, bupati dan wakil bupati telah mengganti kepala sekola di SD yang berada di Kampung Landia itu.
John mengaku sudah memerintahkan kepala sekolah baru untuk mengaktifkan kembali sekolah tersebut, dan menambah guru honorer.
Ia mengatakan beberapa tenaga pengajar dari program Indonesia untuk Kabupaten Jayawijaya juga akan ditugaskan di sana untuk membantu kepala sekolah dan dua guru honorer.
"Pendidikan di sini tidak jalan sudah cukup lama karena kepala sekolah tidak pernah ada di tempat. Tahun ajaran ini kita sudah aktifkan. Saya sudah panggil kepala sekolah dan kepala sekolah sudah siap, guru honor juga ada dua untuk bisa jalankan proses belajar mengajar," katanya.
Banua memastikan pada tahun 2019 dibangun tiga ruang kelas baru, sebab beberapa ruang kelas yang awalnya terbuat dari papan itu sudah rusak parah, termasuk pembangunan ruang kelas untuk SMP di Pelebaga.
"Selama ini memang dinas tidak turun dan melihat sekolah yang membutuhkan perbaikan. 2019 kita akan bangun ruang permanen di sini," katanya.
Baca juga: 12 sekolah di Jayawijaya-Papua tidak beroperasi
Baca juga: Disdik Jayawijaya bangun SD penyangga untuk cegah siswa hanyut
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019