Saat ini masih banyak hasil-hasil penelitian yang tersimpan dalam laci dan belum dimanfaatkan
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Puan Maharani meminta agar penelitian harus melahirkan inovasi jangan hanya tersimpan dalam laci.
"Saat ini masih banyak hasil-hasil penelitian yang tersimpan dalam laci dan belum dimanfaatkan oleh masyarakat dan juga industri," ujar Puan dalam peresmian Laboratorium Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu.
Puan menjelaskan perlu adanya penyatuan pemikiran sebelum dilakukan riset. Untuk itu, pihak pemerintah sedang menggodok Rencana Induk Riset Nasional. Hal itu bertujuan agar riset yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk dunia industri dan masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga melakukan penguatan riset dengan dengan menganggarkan dana abadi penelitian di tahun 2019 sebesar Rp1 triliun. "Pemerintah juga melakukan percepatan kesiapan sumber daya manusia," ujarnya.
Langkah strategis untuk percepatan kesiapan SDM yakni memperluas penerima Bidikmisi, revitalisasi vokasional, penguatan Riset Nasional, dan pengembangan manfaat dana LPDP untuk pelatihan.
Dalam kesempatan itu, Puan juga meminta FMIPA UI untuk mempersiapkan diri menghadapi revolusi industri 4.0 dengan fokus agar riset yang dilakukan bermanfaat ke depannya.
Managing Director Sinarmas, Saleh Husin mengatakan, Sinarmas menggelontorkan dana sebesar Rp7 miliar untuk melengkapi seluruh peralatan dan perabotan di laboratorium FMIPA itu.
"Kami terus mendorong terciptanya riset kolaboratif lintas sektor, sehingga hasil riset dapat bermanfaat baik untuk industri ataupun masyarakat," harap Saleh.
Baca juga: LIPI tambah 493 paten dalam empat tahun
Baca juga: Dewan Riset Nasional dorong inovasi berbasis biodiversitas
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019