Semarang (ANTARA News) - DPRD Jawa Tengah, Jumat (28/9) dijadwalkan menggelar Sidang Paripurna Istimewa dengan agenda pengambilan sumpah dan pelantikan Ali Mufiz sebagai Gubernur Jateng masa tugas 28 September 2007-23 Agustus 2008, menggantikan Mardiyanto yang ditunjuk Presiden RI menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Pelantikan Ali Mufiz yang sebelumnya menjadi Wagub Jateng itu sesuai Surat Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 90/P/2007 tanggal 22 September 2007 yang mengesahkan dan mengangkat Ali Mufiz sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng).
Keppres itu juga mengesahkan pemberhentian dengan hormat Mardiyanto sebagai Gubernur Jateng masa tugas 2003-2008 dan Ali Mufiz sebagai Wakil Gubernur masa bakti 2003-2008.
Pelantikan Ali Mufiz menjadi Gubernur Jateng oleh Mendagri Mardiyanto kali ini menyiratkan pesan bahwa Ali Mufiz diharapkan bisa melanjutkan program pembangunan Jateng yang telah dilakukan Mardiyanto.
Mardiyanto ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Mendagri menggantikan M. Ma`ruf yang sakit stroke.
"Pertemuan Pak Mardiyanto dengan Pak Ali Mufiz, seperti perjumpaan kakak-beradik, yang satu melantik yang satu dilantik," kata Kepala Bagian Humas Setwan Jateng, Pujo Rahayu.
Dengan adanya ketetapan itu berarti Mufiz akan mengisi kekosongan jabatan kepala daerah untuk waktu 11 bulan kurang empat hari ke depan. Pelantikan Mufiz sebagai gubernur tanpa disertai dengan pengisian jabatan wagub yang ditinggalkan.
Menurut Wakil Ketua DPRD Jateng, Hisyam Alie, berdasarkan UU Pemerintah Daerah, posisi wagub tidak perlu diisi karena masa tugas yang bersangkutan kurang dari 11 bulan.
Ali Mufiz mengawali karirnya dari seorang akademisi, tepatnya menjadi staf pengajar Administrasi Publik FISIP Undip Semarang meskipun sebelumnya pria kelahiran Jepara 21 Juli 1944 ini semasa muda (1966-1969) sempat menjadi wartawan harian Duta Masyarakat, yang menyuarakan aspirasi warga NU.
Setelah itu, Ali masih bersinggungan dengan dunia jurnalistik. Dari 1969 - 1971, pria ramah ini menjadi Sekretaris Redaksi mingguan Dinamika Baru di Semarang.
Setelah lima tahun bergelut di dunia jurnalistik, tahun 1975 dia diterima sebagai pengajar FISIP Undip. Selanjutnya alumnus Undip tahun 1971 itu mulai mencurahkan pemikirannya untuk almamaternya.
Pada 1981-1984, Ali ditunjuk sebagai Sekretaris Jurusan Administrasi FISIP Undip. Lalu jabatannya naik sebagai Ketua Program Studi Administrasi Negara dari 1984-1993.
Pada 1987 dia menyelesaikan studi masternya di University of Southern California dengan gelar Master of Public Administration.
Selain sibuk di dunia akademik, Ali juga giat berorganisasi, misalnya menjadi Sekretaris Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung, Ketua MUI Jateng sampai Wakil Ketua PW NU Jateng.
Pergaulan yang luas dan aktif di berbagai organisasi itulah yang menyebabkan namanya dikenal banyak kalangan, termasuk ketika dipasangkan dengan Mardiyanto pada Pilgub Jateng 2003. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007