Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat Indonesia yang tidak bisa berlangganan televisi berbayar Astro, kini boleh bergembira karena stasiun televisi terestrial swasta Indonesia, Lativi, memperoleh hak siar untuk menayangkan Liga Utama Inggris (EPL) musim 2007/2008 di Indonesia. "Kami mendapat kepastian memperoleh hak siar itu tadi malam (Rabu, 26/9) dari pemilik hak siar ESS (ESPN Star Sports)," kata Direktur Utama Lativi, Erick Thohir, di Jakarta, Kamis. Erick menjelaskan proses penawaran untuk memperoleh hak siar pertandingan liga terbaik di Indonesia tersebut dilakukan sejak pekan lalu. "Setahu saya ada enam televisi Indonesia yang ikut menawar untuk mendapatkan hak siar tersebut dan semuanya memberi penawaran dalam amplop tertutup. Jadi saya tidak bisa buka berapa besar nilai penawaran yang diajukan Lativi," paparnya. "Tetapi karena mereka memilih kami, mungkin harga yang kami tawarkan lebih bagus dibandingkan penawar lainnya," tambahnya. Selain harga, menurut Erick pihak ESS juga meminta setiap penawar mempresentasikan program apa saja yang akan mereka lakukan guna menunjang siaran langsung sepak bola EPL. "Lativi memegang hak siar hingga akhir musim 2007/08 dan memiliki opsi pertama untuk memperpanjang hingga dua musim berikutnya," jelas Erick. "Sekarang kami lagi pontang-panting mencari sponsor nih," tambahnya. Mulai Sabtu (29/9) Lativi akan menayangkan dua siaran langsung pertandingan EPL setiap akhir pekannya. "Total akan ada 56 siaran langsung hingga akhir musim, belum lagi siaran tunda yang kami beli dari TV milik klub seperti Arsenal dan Newcastle," katanya. Sebelumnya sempat terjadi kontroversi ketika stasiun televisi berbayar Astro mendapat hak siar EPL di Indonesia. Banyak pecinta sepak bola yang kecewa dan protes, terutama karena mereka tidak bisa menyaksikan aksi Cristiano Ronaldo, Steven Gerrard, Michael Owen dkk. secara gratis seperti tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, bagi mereka yang sanggup membayar, siaran Astro belum menjangkau seluruh Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika dan DPR RI bahkan sampai turun tangan agar televisi berbayar yang berbasis di Malaysia itu mau "membagi" hak siarnya. Kini ada Lativi yang bisa memenuhi keinginan masyarakat untuk menyaksikan EPL secara gratis dan pihak Astro menyatakan hal itu membuktikan bahwa mereka tidak pernah menutup proses tender perolehan hak siar EPL. "Kami tidak bekerjasama dengan Lativi karena Astro bukan pemilik hak siar. Mereka negosiasi langsung dengan ESS," kata Vice President Corporate Affairs Astro Indonesia Halim Mahfudz saat dihubungi di Jakarta.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007