Kediri (ANTARA News) - Aktivitas gempa vulkanik Gunung Kelud dalam dua hari terakhir menunjukkan peningkatan dan dari pukul 09.00 hingga 13.30 WIB Kamis, berdasarkan pantauan seismograf di Posko Pengawasan Gunung Api (PPGA) di Dusun Margomulyo, Sugihwaras, Ngancar, Kediri, Jatim tercatat terjadi 10 kali gempa. "Walaupun tidak diikuti parameter utama lainnya, namun peningkatan kegempaan vulkanik ini menjadi perhatian utama kami," kata Kepala Sub Bidang Pengawasan Gunung Berapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Agus Budianto, di PPGA Kelud. Ia menyebutkan, kegempaan vulkanik sepanjang hari Rabu (26/9) mencapai 22 kali. Padahal sehari sebelumnya tercatat hanya 12 kali. Namun demikian peningkatan itu tidak diikuti dengan temperatur danau kawah yang masih tetap pada kisaran angka 36,5 derajat Celsius dengan warna air danau putih kebiru-biruan. Sementara itu seorang peneliti kegunungapian dari Prancis, Jean Paul T, datang langsung melihat peralatan pengukur suhu dan kandungan kimia air danau kawah yang mereka pasang beberapa tahun lalu. "Semua peralatan milik peneliti Prancis itu sampai sekarang masih berfungsi dengan baik," kata Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Kelud, Umar Rosadi. Ia mengungkapkan, sampai sekarang unsur keasaman (Ph) air danau kawah relatif tinggi dan berbahaya dari 6,92 menjadi 5,85, padahal normalnya tidak lebih dari angka tujuh. Jumlah gas beracun lainnya, seperti karbondioksida (C02) yang dikeluarkan dari dalam danau kawah mencapai 344 ton per hari, padahal normalnya 40 ton per hari. Sedang bikarbonat (HCO3) dari waktu ke waktu terus bertambah dari 220,52 miligram per liter pada 27 Agustus menjadi 291,02 miligram per liter pada 18 September 2007. Sepanjang hari Kamis ini angin di sekitar kawah Gunung Kelud berhembus kencang dari arah selatan (Blitar) ke utara (Kediri). "Namun demikian, sampai detik ini status Gunung Kelud masih tetap Waspada dan belum ada perubahan," kata Umar Rosadi menegaskan. Sementara kedatangan Jean Paul T, hampir bersamaan dengan dengan tim dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri yang memasang kamera sirkuit (CCTV) di puncak Gunung Sumbing. Pemasangan CCTV di Gunung Sumbing itu untuk memonitor langsung perkembangan aktifitas GUnung Kelud secara visual.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007