Minahasa Tenggara (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara menyiagakan posko demam berdarah membantu penanganan kasus yang disebabkan nyamuk aedes aegypti itu.

"Posko ini kami siapkan bagi masyarakat dan petugas yang ditempatkan akan merespon cepat jika terjadi kasus demam berdarah," kata Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Tenggara, Helni Ratuliu, di Ratakan, Rabu.

Posko tersebut untuk mempercepat langkah koordinasi dan komunikasi antarlini dinas kesehatan dalam menanggapi masalah kesehatan tersebut.

"Posko ini dibangun untuk memudahkan infomasi dan koordinasi dalam penanganan setiap kasus demam berdarah. Kami berharap posko ini dapat dimaksimalkan masyarakat," ujarnya.

Helni mengatakan, masyarakat memiliki peran utama dalam melakukan pencegahan demam berdarah dengan menjaga kebersihan lingkungan.

"Meskipun kita telah berupaya, namun jika masyarakat abai pada kebersihan dan membersihkan lingkungan sekitar dari air tergenang maka kasus DBD akan tetap muncul," katanya.

Program Menguras, Menutup dan Mengubur (3M) plus, kata dia, terus disosialisasikan kepada masyarakat sehingga diharapkan memotivasi kesadaran menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan.

Program "3M Plus" mencakup menguras, menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas.

Sedangkan langkah alternatif lainnya yaitu memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, tidak menggantung pakaian dalam kamar dan menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air.*


Baca juga: Kemenkes imbau faskes cepat tanggap kasus DBD

Baca juga: Demam berdarah renggut nyawa dua anak Sangihe-Sulut

Baca juga: Demam berdarah renggut tiga warga Sulut di awal 2019


Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019