Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, mengatakan kerugian total akibat gempa bumi di wilayah Bengkulu dan Sumatera Barat sebesar Rp1,510 triliun.
"Jumlah kerugian total akibat gemba bumi di Bengkulu dan Sumbar sebesar Rp1.510.768.810," kata Paskah Suzetta, seusai rapat khusus soal penanganan bencana Bengkulu dan Sumbar di Kantor Wapres Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut Paskah menjelaskan dana untuk pembiayaan tahap rekonstruksi dan rehabilitasi tersebut diutamakan menggunakan dana dari APBN dan APBD.
Untuk bantuan dana dari luar negeri, tambah Paskah, tetap akan diterima, namun Indonesia tidak akan meminta-minta bantuan.
"Untuk bencana kali ini masih bisa ditanggulangi dari APBN dan APBD," Kata Paskah.
Dari data yang didapat Bappenas hingga 26 September 2007, jumlah rumah yang mengalami rusak berat di Bengkulu sebanyak 17.882 unit. Rumah rusak ringan sebanyak 35.000 unit.
Sedangkan untuk wilayah Sumbar, rumah rusak berat 10.915 unit, rusak ringan 24.800 unit.
Sementara untuk kerusakan infrastruktur seperti jalan dan jembatan di Bengkulu sebanyak 105 unit dan Sumbar sebanyak 410. Untuk kerusakan sosial seperti puskesmas, sarana ibadah dan sebagainya di Bengkulu sebanyak 886 unit dan Sumbar 1.747 unit.
Kerusakan sarana ekonomi, seperti pasar dan sebagainya untuk Bengkulu sebanyak 3.000 unit dan Sumbar 34 unit. Dan kerusakan lintas sektor seperti lingkungan hidup, perbankan, sarana pemerintahan dan sebagainya, untuk Bengkulu sebanyak 310 unit dan Sumbar 26 unit.
"Untuk pembiayaan dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi, khusus untuk bantuan rumah akan menggunakan APBN, dengan pola seperti gempa di Yogyakarta," kata Paskah.
Sementara untuk pendanaan bagi pembangunan infrastruktur lainnya akan menggunakan dana dari APBN dan APBD tingkat I dan APBD tingkat II.
"Untuk APBN yang di luar rumah (infrastruktur) akan melalui sektor departemen-departemen, seperti Departemen Pekerjaan Umum untuk masa anggaran 2007-2008," kata Paskah.
Sedangkan untuk kerusakan jalan yang kecil akan menggunakan dana dari APBD I dan II. Namun, berapa besar alokasi anggaran dari APBN maupun APBD belum diverifikasi.
"Untuk pembagiannya berapa persen APBN dan berapa APBD belum ditentukan," kata Paskah.
Paskah juga menjelaskan gempa di Bengkulu dan Sumbar mempunyai efek penurunan pertumbuhan ekonomi, meskipun sangat kecil sekali, yakni 0,0007 persen. (*)
Copyright © ANTARA 2007