Wonosobo (ANTARA News) - Sekitar 50 hektare lahan di kawasan hutan lindung di lereng Gunung Sindoro bagian utara di Petak 18A dan 18B di Desa Sigedang, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, terbakar. Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonosobo, Lukiyarto di Wonosobo, Kamis, mengatakan, kebakaran yang terjadi sejak Rabu (26/9) sekitar pukul 19.45 WIB baru bisa dipadamkan Kamis sekitar pukul 07.30 WIB. Ia mengatakan, sebanyak 94 personil diterjunkan untuk memadamkan kobaran api, terdiri dari 32 orang dari Perhutani, 12 orang dari muspika, 12 orang dari satuan tugas pengendali kebakaran (satdalkar) dan 45 orang dari masyarakat sekitar hutan. Menurut dia, kebakaran tersebut diduga dari rembetan api pada kebakaran hutan di petak 7G dan 10A, Desa Sibajak, Kecamatan Candiroto, Temanggung yang terjadi Rabu (26/9) pukul 12.00?18.30 WIB. Kebakaran di Petak 7G menghanguskan tiga hektare lahan dan di Petak 10A menghanguskan empat hektare lahan hutan lindung berupa semak belukar. "kebakaran di wilayah kami diduga terjadi akibat bara api yang masih tersisa dari kebakaran di wilayah BKPH Temanggung yang tertiup angin sehingga menimbulkan titik api baru yang menjalar hingga wilayah RPH Sigedang," katanya. Sekitar pukul 23.00 WIB ada lima titik api di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sigedang. Pihak Perhutani bersama muspika, satdalkar dibantu masyarakat segera membuat jalur sekat bakar untuk melokalisir api supaya kebakaran tidak semakin meluas. Ia mengatakan kebakaran yang menghanguskan semak belukar dan beberapa jenis tanaman hutan seperti kemlandingan gunung, akasia, keningar, dekuren, sowo, dan bintami tersebut Perhutani mengalami kerugian materi sekitar Rp 12,5 juta. Sementara itu Asisten Perhutani BKPH Temanggung, Soni Diantoro, mengatakan petak 7G yang terbakar berupa semak belukar tersebut masuk dalam rencana tanam tahun ini, sehingga tidak ada kerugian materi dalam kebakaran tersebut. Menurut dia, kebakaran hutan kali ini kemungkinan sengaja dilakukan orang yang tidak bertanggung-jawab.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007