Jakarta (ANTARA News) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan, sampah oleh warga DKI Jakarta yang dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang saat ini telah berada di angka 7.400 ton per hari.
“Bahwa kapasitas TPST Bantargebang diperkirakan sebesar 49 juta ton yang mana saat ini sudah berisi 39 juta ton, sehingga hanya bersisa 10 juta ton lagi yang diprediksi di tahun 2021 sudah akan penuh," kata dia, di Bantar Gebang, Bekasi, Selasa.
Guna mengatasi masalah sampah di DKI Jakarta, pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan kegiatan strategis daerah khususnya untuk DLH Provinsi DKI Jakarta, yaitu pembangunan fasilitas pengolahan sampah di dalam kota atau Intermediate Treatment Facility untuk mengurangi sampah di sumber, dan optimalisasi TPST Bantar Gebang.
Untuk pengembangan Kegiatan Strategis Daerah Optimalisasi TPST Bantar Gebang ini, DLH DKI mempunyai target dan harapan ingin menjadikan TPST Bantar Gebang sebagai TPST ramah lingkungan dan TPST ramah sosial, katanya.
"Berbagai kegiatan yang sudah kami lakukan, yang pertama adalah kami memelihara kondisi 'landfill' kami dengan melakukan penutupan dan menggunakan geo membrane dan tanah merah," kata dia.
Kemudian terus melakukan pemeliharaan terhadap jalan operasional yang ada di kawasan TPST Bantar Gebang serta melakukan upaya memelihara instalasi pengolahan air sampah atau biasa kita sebut dengan IPAS beserta salurannya, katanya.
"Kami juga melakukan penghijauan dan mengoperasikan pusat daur pulang kompos serta berbagai kegiatan lainnya,” kata dia. Usia fasilitas ini sudah 30 tahun.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019