Penurunan ekspor Desember 2018 disebabkan penurunan ekspor nonmigas, sementara ekspor migasnya masih naik
Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir nilai ekspor Indonesia pada Desember 2018 mencapai 14,18 miliar dolar AS atau menurun 4,89 persen dibandingkan November 2018 dan turun 4,62 persen dibandingkan Desember 2017.
"Penurunan ekspor Desember 2018 disebabkan penurunan ekspor nonmigas, sementara ekspor migasnya masih naik 27,34 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Selasa.
Nilai ekspor nonmigas Desember 2018 mencapai 12,43 miliar dolar AS atau turun 8,15 persen dibandingkan November 2018.
Demikian juga dibandingkan ekspor nonmigas Desember 2017, ekspor Desember 2018 turun 7,01 persen.
Penurunan terbesar ekspor nonmigas Desember 2018 terhadap November 2018 terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar 278,7 juta dolar AS atau 56,25 persen, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada perhiasan/permata sebesar 84,9 juta dolar AS atau 27,41 persen.
"Ekspor nonmigas Desember 2018 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 1,67 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat 1,48 miliar dolar AS, dan Jepang 1,16 miliar dolar AS, dengan kontribusi ketiganya mencapai 34,70 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar 1,33 miliar dolar AS," papar Suhariyanto.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Desember 2018 berasal dari Jawa Barat dengan nilai 30,37 miliar dolar AS atau 16,87 persen, diikuti Jawa Timur 19,07 miliar dolar AS atau 10,59 persen dan Kalimantan Timur 18,56 miliar dolar AS atau 10,31 persen.
"Jadi, ini bagaimana kita bisa mendorong agar daerah lain juga meningkatkan ekspornya," tukas Suhariyanto.
Baca juga: Kemendag bidik ekspor tumbuh 7,5 persen pada 2019
Baca juga: Ekspor November turun 6,69 persen
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019