Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai pidato yang disampaikan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto substansinya adalah menyerang dan menihilkan prestasi Indonesia.

"PDI Perjuangan tidak kaget dengan substansi isi pidato visi misi capres-cawapres nomor urut 02. Apa yang disampaikan Pak Prabowo adalah melanggar aturan kampanye dan menihilkan presitasi Indonesia," kata Hasto Kristiyanto di Jakarta, Selasa.

Hasto Kristiyanto mengatakan hal itu menanggapi pidato penyampaian visi misi oleh Capres nomor urut 01 Prabowo Subianto di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (14/1) malam.

Hasto menegaskan prestasi yang dicapai pemerintahan Presiden Joko Widodo dan nyata dirasakan oleh masyarakat seperti Asian Games, Asian Para Games, pembangunan infrastruktur, membangun Indonesia dari pinggiran, dan pembangunan nilai-nilai kemanusiaan pun, terasa dinihilkan.

"PDI Perjuangan sudah menduga isi pidatonya akan seperti itu. Karena, dalam pandangan Pak Prabowo semua adalah kegagalan sesuai pengalamannya sendiri," katanya.

Hasto juga menilai visi misi pasangan capres-cawapres nomor urut 02, sarat dengan ilusi dan retorika teleprompter karena menihilkan prestasi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Hasto mengatakan pidato tersebut justru akan mengurangi elektoral pasangan Capres-cawapres Prabowo-Sandi.

"Penurunan elektoral akan terjadi, tidak hanya di Jawa dan Sulawesi, tapi juga di Sumatera, Kalimantan, NTT, Papua, dan Indonesia Timur lainnya, yang telah merasakan manfaat dari kebijakan Pak Jokowi-JK. Kami pastikan masyarakat menjadi kurang respek dengan pidato retorika-telepromter tersebut," katanya.

Jika mencermati pidato visi misi Prabowo-Sandi tersebut, menurut Hasto, dari perspektif kemanusiaan, kerakyatan, dan komitmen terhadap apa yang telah dilakukan oleh Prabowo Subianto dan Partai Gerindra, maka skornya 3-0 untuk kemenangan Presiden Jokowi.

"Retorika melawan berbagai bentuk ketidakadilan itulah yang terus mereka mainkan. Namun PDI Perjuangan meyakini bahwa bicara dengan rakyat adalah bahasa hati, bahasa kepedulian melalui sentuhan kepemimpinan merakyat, bukan sebaliknya," katanya.

Hasto menegaskan Indonesia dibangun dengan niat baik dan pemikiran positif. Strategi model menyerang gaya Prabowo, menurut dia, justru akan menjadi arus balik yang malah mengingatkan masa lalu Prabowo.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019