Jakarta (ANTARA NeWs) - Menteri Keuangan memerintahkan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) untuk segera melakukan persiapan pengakhiran tugas perusahaan itu dengan sebaik-baiknya, paling tidak 6 bulan sebelum waktu yang ditetapkan yaitu Februari 2009. "Pekan lalu, Menteri Keuangan telah memerintahkan PPA untuk melakukan persiapan pengakhiran tugas PPA dengan sebaik-baiknya," kata Dirut PPA, Muhammad Syahrial, di sela buka puasa bersama di Kantor PT PPA Jakarta, Rabu. Menurut Syahrial, sejak awal pendiriannya, PPA telah diberi kepercayaan untuk mengelola aset-aset milik negara, dan pada akhirnya PPA harus mempertanggungjawabkan kepercayaan itu secara transparan, efektif, cermat, optimal, dan tepat waktu. Dari sisi pencapaia kinerja, menurut Syahrial, PPA sudah mencapai target yang ditetapkan saat pertama kali PPA dibentuk yaitu adanya setoran ke APBN sebesar Rp7 triliun dalam kontrak waktu lima tahun kerja. "Alhamdulillah sampai dengan akhir 2007 (pertengahan September), total koleksi kita selama hampir 4 tahun kerja mencapai sekitar Rp16 triliun hingga Rp17 triliun," katanya. Menurut dia, pihak DPR maupun Departemen Keuangan memandang PPA sudah memasuki babak akhir pekerjaan atau tugas sehingga memang harus segera diadakan persiapan untuk pengakhiran. "Jadi tahun depan (2208), setengah tahun mungkin kita masih bisa lakukan on going consent business usually sampai dengan Juni 2008, tapi setelah Juni sudah harus melakukan persiapan likuidasi karena secarra kontrak Februari 2009 sudah harus tutup dengan rapi dan penuh tanggung jawab," katanya. Ia menyebutkan, persiapan-persiapan yang sedang dilakukan antara lain mulai ada audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan audit oleh kantor akuntan publik (KAP) yang juga sudah dilakukan tiap tahun. KAP yang melakukan audit selama ini tiap tahun memberikan opini wajar tanpa pegecualian. Mengenai target selama 2007, Syahrial mengatakan, target setoran PPA ke APBN 2007 sebesar Rp1,5 triliun, namun saat ini sudah mencapai Rp1,6 triliun. "Mudah-mudahan kita masih bisa melebihi itu karena masih akan ada penjualan saham Bank BTPN sebanyak 28 persen yang sekarang sedang diteliti BI, nilai terserah pasar karena dijual lewat IPO. Tahun ini kita coba lagi jual Texmaco, mungkin kuartal terakhir tahun ini. Tahun depan mungkin lebih banyak penagihan debitur, karena Juni 2008 praktis tak bisa kerja karena harus siap-siap melakukan pengakhiran tugas," katanya. Mengenai sumber daya manusia (SDM) PPA akan dikemanakan setelah PPA tutup, Syahrial mengatakan, kebanyakan SDM PPA merupakan tenaga profesional yang banyak dibutuhkan berbagai kalangan sehingga tidak masalah bagi mereka setelah penutupan PPA. (*)

Copyright © ANTARA 2007