Baghdad (ANTARA News) - Berbagai serangan bom menewaskan 57 orang dan mencederai lebih dari 120 orang di Irak, Rabu, ketika orang-orang yang diduga gerilyawan Al-Qaeda mengobarkan kekerasan pada bulan suci Ramadan. Di sebuah kawasan berpenduduk mayoritas Syiah di Baghdad baratdaya, dua bom mobil menewaskan 32 orang dalam salah satu serangan terbesar yang melanda ibukota Irak tersebut dalam beberapa pekan terakhir ini. Bom-bom itu meledak menjelang senja, ketika sebagian besar orang mempersiapkan makanan untuk berbuka puasa. "Terjadi peningkatan kekerasan dalam beberapa hari terakhir ini, terutama di daerah-daerah dimana Al-Qaeda di Irak beroperasi dan di kawasan dengan tanda tangan Al-Qaeda di Irak, ketika mereka berusaha meningkatkan serangan-serangan," kata jurubicara militer AS, Mayjen Kevin Bergner, seperti dikutip Reuters. Di Irak utara, seorang penyerang bom bunuh diri menewaskan 10 orang dan mencederai sembilan lain ketika ia melakukan aksinya di rumah seorang pemimpin suku yang menentang Al-Qaeda di dekat kota Sinjar. Sasaran penyerang itu, Syeikh Kanan al-Juhaimur, cedera dalam serangan tersebut. Pada awal Ramadan dua pekan lalu, Al-Qaeda yang berhaluan Sunni berjanji meningkatkan serangan dan secara khusus mengatakan, mereka akan menyerang para pemimpin suku yang bekerja sama dengan pasukan keamanan. "Ini merupakan peningkatan yang telah diperkirakan beberapa pekan lalu mengingat berkobarnya kekerasan selama Ramadan," kata Bergner pada jumpa pers, dengan menambahkan bahwa total serangan menurun dari jumlah tahun lalu dan kira-kira sama dengan pada 2005. Presiden AS George W. Bush bulan ini menyetujui rencana untuk menarik sekitar 20.000 prajurit tempur dari Irak pada pertengahan tahun depan, dengan mengatakan bahwa langkah itu dibenarkan dengan membaiknya keamanan di Baghdad dan provinsi Anbar, Irak barat. Syeikh utama Anbar yang bekerja sama dengan pasukan AS, Abdul Sattar Abu Risha, tewas dua pekan lalu dalam pemboman yang diklaim oleh Al-Qaeda. Kelompok itu menyatakan, orang-orang yang bekerja sama dengan AS akan mengalami nasib yang sama dengan Abu Risha. Di kota Mosul, 390 kilometer sebelah utara Baghdad, penduduk mendengar empat ledakan dalam waktu satu jam pada Rabu. Polisi menyatakan, tiga orang tewas dan 47 lain cedera ketika seorang penyerang bom bunuh diri menyerang sebuah gedung pemerintah yang sedang dibangun. Sebagian besar korban adalah pekerja. Dua serangan bom mobil di pos pemeriksaan militer di wilayah timur kota itu menewaskan satu orang dan mencederai dua lain. Polisi menyatakan, mereka membunuh seorang calon penyerang bom bunuh diri lain dan menjinakkan peledaknya. Di kota Shirqat, sebelah selatan Mosul, dua bom mobil yang ditujukan pada polisi setempat menewaskan tujuh orang dan mencederai lima lain, kata polisi. Sebuah bom pinggir jalan di luar masjid Sunni di kota Abu Khasib, delapan kilometer sebelah selatan Basra, menewaskan empat orang, kata polisi dan sebuah partai politik Sunni. (*)

Copyright © ANTARA 2007