Bandung (ANTARA News) - PT Kereta Api (KA) Indonesia akan mengintensifkan pengawasan di sekitar 492 titik rawan di sepanjang jalur utara dan selatan Jawa, mulai dari wilayah Daop I Jakarta hingga Daop IX Jember.
"Pengawasan di titik kerawanan itu sebenarnya telah dilakukan sesuai prosedur yang ada, namun pada musim Lebaran ini lebih ditingkatkan lagi dengan mendirikan posko dan optimalisasi juru periksa jalan," kata Kepala Humas PT KA Pusat, Noor Hamidi, di Bandung, Rabu.
Ia menyebutkan, titik rawan itu bukan berarti jalur tersebut berbahaya untuk dilintasi, tapi karena memiliki tingkat kerawanan yang diakibatkan bencana alam banjir, longsor, pintu lintasan tanpa penjagaan, kawasan jembatan, tingkat gangguan kriminalitas berupa pencurian material rel hingga pelemparan terhadap KA yang sedang melintas.
Menurut data PT KA, Daop VIII Surabaya memiliki titik kerawanan paling banyak yakni 119 titik lokasi, Daop IV Semarang 109 titik, Daop V Purwokerto 93 titik dan di beberapa titik di Daop lainnya termasuk Daop II Bandung.
"Contohnya, jalur yang rawan banjir antara lain di Semarang - Tawang, Kroya - Cilacap serta di Rancaekek Bandung. Rawan pelemparan di wilayah Surabaya dan lainnya, longsor di Daop II Bandung dan sebagainya," kata Noor Hamidi.
Sedangkan titik longsor sebagian besar berada di wilayah kerja Daop II Bandung mulai dari Purwakarta - Bandung - Garut hingga Tasikmalaya. Kerawanan longsor kemungkinan meningkat karena Lebaran mendatang sudah masuk musim penghujan.
Untuk mengatasi hambatan yang mungkin timbul akibat kerawanan itu, PT KA mengoptimalkan pengawasan jalur yang dilakukan oleh juru periksa jalan. Ia mencontohkan dari dua kali sehari, ditingkatkan frekwensinya menjadi tiga kali.
"Terus terang saja, tidak bisa tugas ini dibebankan sepenuhnya kepada juru periksa lintasan, jumlah mereka terbatas. Masyarakat diharapkan berperan serta melakukan pengawasan jalur," kata Noor Hamidi.
PT KA juga akan membuat Posko di beberapa titik rawan itu dan menempatkan beberapa petugasnya di sana.
"Bila terjadi apa-apa, maka petugas di sana bisa secepatnya melakukan koordinasi ke Posko induknya di Daop masing-masing," katanya.
Selain meningkatkan pengawasan, PT KA juga menyiapkan alat material siaga seperti batu kricak (pecahan kecil), paku rel, pengikat rel, bantalan rel serta beberapa material rel lainnya.
Noor Hamidi menegaskan, PT KA sangat siap untuk melayani penumpang mudik lebaran yang menggunakan kereta api. Selain mengoperasikan rangkaian kereta yang ada, PT KA juga menyiapkan sebanyak 14 rangkaian KA tambahan untuk mengantisipasi bludakan penumpang.
Terkait peningkatan frekwensi lalu lintas KA dengan beroperasinya KA tambahan itu, menurut Noor Hamidi tidak akan menjadi kendala karena pihaknya sudah mempersiapkan jadwal pemberangkatan KA tambahan itu.
"Lagi pula belum tentu 14 KA tambahan itu akan beroperasi semua, yang jelas jadwal perjalanan KA pada Lebaran tetap normal," kata Humas PT KA itu menambahkan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007