Artinya, aktivitas industri dapat memacu penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak. Ini salah satu multipler effect-nya bagi perekonomian nasional. Dan, ini diperlukan melalui peningkatan investasiJakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada Kawasan Industri Kendal (KIK) yang menarik 50 investor dengan target penanaman modal sebesar Rp6,5 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 5.000 orang hingga akhir 2019.
“Artinya, aktivitas industri dapat memacu penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak. Ini salah satu multipler effect-nya bagi perekonomian nasional. Dan, ini diperlukan melalui peningkatan investasi,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Di antara 50 perusahaan tersebut, tujuh sudah beroperasi, tiga perusahaan sedang proses membangun dan 12 perusahaan sedang mengurus administrasi seperti perizinan dan persiapan desain bangunan.
Perusahaan-perusahaan itu antara lain PT Tat Wai Industries, PT APP Timber, PT Praya, PT Ganda Sugih Arthaboga, Steel Fabricator Company, PT Kendal Eco Furindo, dan PT Roda Maju Bahagia.
Target investor sektor lainnya, yakni industri elektronika, otomotif, dan kimia dasar. Stanley menargetkan, pada kuartal II-2019, investor akan tumbuh lebih kencang sebab kondisi akan lebih stabil.
Menperin berharap, KIK yang mulai beroperasi sejak 2016 ini mampu menjadi salah satu klaster yang terintegrasi dapat menjadi contoh terhadap pengembangan kawasan industri lainnya di Indonesia.
Pembangunan KIK direncanakan sampai tiga tahap dengan total lahan seluas 2.700 hektare untuk menjadi kawasan industri terpadu yang didukung oleh pengembangan zona industri, pelabuhan, kota fesyen, dan permukiman.
“Di sini sudah banyak sektor light industry. Selain itu, kami akan dorong juga untuk tumbuhnya industri komponen, fesyen, sepatu dan garmen,” tuturnya.
Pengembangan KIK terus diakselerasi menjadi kawasan industri padat karya berorientasi ekspor.
“Kami akan terus mendorong peningkatan kapasitas industri. Jadi, selain produksinya untuk pasar domestik, juga mampu memenuhi ekspor,” imbuhnya.
Di samping itu, Kemenperin siap memasok kebutuhan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten. Salah satu langkah strategisnya adalah mendirikan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di KIK.
“Upaya itu sejalan dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo, yang memfokuskan tahun ini pada pembangunan kualitas SDM setelah infrastruktur,” ujarnya.
Airlangga pun mengapresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kendal yang telah mendukung pembangunan KIK sebagai proyek strategis nasional.
“Apalagi adanya trade war China dan Amerika Serikat, menjadi kesempatan bagi Asean termasuk Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi. Dan, dengan selesainya jalan tol Trans Jawa juga menjadi daya tarik,” paparnya.
Baca juga: Indonesia-Singapura resmikan Politeknik Furnitur Kendal
Baca juga: Kawasan Industri Kendal tarik 39 investor
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019