Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, ditutup melemah karena faktor teknikal.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 25,34 poin atau 0,40 persen menjadi 6.336,11. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,72 poin atau 0,56 persen menjadi 1.007,59.

"Pergerakan IHSG yang mengalami pelemahan pada awal pekan ini murni disebabkan faktor teknikal, dimana investor cenderung mengambil posisi ambil untung," ujar Analis Indo Premier Sekuritas, Mino di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan aksi ambil untung oleh investor itu menyusul pergerakan IHSG yang cukup atraktif pada pekan lalu. Pada periode 7-11 Januari 2019, IHSG mengalami peningkatan sebesar 1,39 persen.

Di sisi lain, lanjut dia, pelemahan IHSG juga seiring dengan kekhawatiran investor terhadap data perdagangan China yang melambat. "China merupakan salah satu mitra dagang kita, dikhawatirkan berdampak pada ekonomi mitra dagangnya," kataya.

Kendati demikian, menurut Mino, investor asing yang masih melakukan aksi beli di pasar saham domestik memberi harapan IHSG akan kembali bergerak menguat.
"Masuknya dana asing menandakan kepercayaan terhadap ekonomi nasional," katanyah.

Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan aksi beli atau "foreign net buy" sebesar Rp496,52 miliar pada hari ini (Senin, 14/1).

Sementara itu frekuensi perdagangan saham pada Senin ini (14/1), tercatat 446.980 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,31 miliar lembar saham senilai Rp7,83 triliun. Sebanyak 157 saham naik, 268 saham menurun, dan 127 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Shanghai melemah 18,06 poin (0,71 persen) ke 2.535,77, indeks Hang Seng melemah 369,00 poin (1,38 persen) ke 26.298,30, dan indeks Strait Times melemah 25,19 poin (0,79 persen) ke posisi 3.173,46.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019