Karena kendaraan bermotor listrik di samping ramah lingkungan, juga mengurangi ketergantungan kepada energi fosil

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah segera menyiapkan regulasi terkait penggunaan kendaraan motor listrik yang dapat menghemat sekitar Rp798 triliun dari impor bahan bakar minyak.

"Karena kendaraan bermotor listrik di samping ramah lingkungan, juga mengurangi ketergantungan kepada energi fosil," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.

Presiden meminta kementerian terkait penggunaan kendaraan bermotor listrik itu untuk menyelesaikan peraturan sehingga Indonesia dapat memimpin sebagai pemain utama kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu meminta perencanaan dan pengembangan kendaraan bermotor listrik dilakukan secara terpadu antara kementerian dan lembaga.

"Tentu saja jangan melupakan melibatkan swasta baik dari sisi risetnya, inovasinya, anggarannya sampai dengan penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan," ujar Presiden.

Selain itu, Presiden menilai pengembangan kendaraan bermotor listrik dapat dijadikan momentum penyiapan Sumber Daya Manusia negeri ini dalam menguasai teknologi terkini.

Pengembangan kendaraan yang menggunakan baterai sebagai daya itu bisa menambah dampak ganda melalui penggunaan kandungan komponen dalam negeri.

Indonesia telah memproduksi kendaran bermotor listrik dalam negeri antara lain bernama Gesits. Pada November 2018, Presiden telah mencoba kendaraan roda dua Gesits di lingkungan istana Jakarta.

Sebelumnya Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir menjelaskan produksi pertama sepeda motor listrik yang dirancang oleh mahasiswa mahasiswi Institut Teknologi Surabaya itu sebanyak 5 ribu unit.

Baca juga: Jokowi yakin motor listrik Gesits diterima pasar
Baca juga: Presiden coba sepeda motor listrik buatan ITS

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019