Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) akan segera membekukan operasional dua kapal roll on roll off (roro) di lintas Merak-Bakauheni setelah musim angkutan lebaran tahun ini. "Keduanya tidak `perform`. Lama tidak beroperasi dan sering rusak. Sudah ditegur berkali-kali, setelah Lebaran kita bekukan untuk sementara," kata Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), Ahmad Syukri kepada pers di Jakarta, Rabu. Namun, Syukri tidak menyebutkan berapa lama pembekuan akan dilakukan. Yang jelas, katanya, setelah sekian lama dibekukan bisa saja izin operasionalnya dicabut, bahkan SIUP-nya (Surat Ijin Usaha Pelayaran). Syukri enggan merinci nama dua kapal roro yang dimaksud termasuk nama perusahaannya. "Tidak etis, ini kan bulan puasa," katanya. Komisaris PT ASDP Indonesia Ferry ini memastikan, dua kapal roro tersebut milik swasta. Syukri menjelaskan, dari 27 kapal di lintas utama itu, saat ini tinggal 23 kapal yang siap dioperasikan untuk angkutan lebaran 2007, satu kapal lainnya rusak, dua kapal sedang docking dan satu lagi diragukan kemampuannya. Terkait persiapan angkutan Lebaran, Syukri menjelaskan bahwa prediksi pemerintah untuk angkutan penyeberangan diperkirakan puncak mudik terjadi pada H-2 yakni 11 Oktober 2007 dan puncak balik pada H+6 (20 Oktober 2007). "Penumpang tahun ini diperkirakan naik sekitar lima persen dari tahun lalu sebesar 2,6 juta orang sehingga tahun ini diperkirakan sebesar 2,7 juta orang," katanya. Sementara untuk roda dua (R-2) dan roda empat (R-4) diperkirakan akan meningkat 10 persen dibanding tahun lalu. Jumlah R-2 pada tahun ini diperkirakan 424.592 dan R-4 354.427, sedangkan tahun lalu R-2 385.993 dan R-4 322.206. Tujuh lintasan utama yang dimonitor pada angkutan lebaran tahun ini adalah Merak-Bakauheni, Ujung-Kamal, Ketapang-Gilimanuk, Lembar-Padang Bai, Kayangan-Potatono, Palembang-Muntok dan Bajoe-Kolaka.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007