Saya bersyukur dapat meraih hasil maksimal pada awal 2019 dan meraih gelar juara

Jakarta (ANTARA News) - Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia Fitriani sukses memecahkan rekor gelar juara tuan rumah Thailand Masters 2019 setelah menang atas Busanan Ongbumrungphan pada laga final yang berlangsung di Bangkok, Thailand, Minggu malam, dengan bekal percaya diri dan bermain lebih sabar.

"Semua lawan sejak pertandingan pertama tidak mudah ditaklukkan. Semua pemain berpeluang menang karena apapun bisa terjadi di lapangan. Saya bersyukur dapat meraih hasil maksimal pada awal 2019 dan meraih gelar juara," kata Fitriani seperti tercantum dalam situs resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Atlet asal klub Exist Jakarta itu sukses menjadi pemain non-Thailand yang menyabet gelar juara tunggal putri sejak 2016 setelah menaklukkan Busanan dalam dua gim sekaligus pada laga final 21-12, 21-14 selama 42 menit.

"Saya hari ini berusaha bermain maksimal, lebih sabar dan tidak membuat kesalahan sendiri karena lawan bukan pemain yang mudah ditaklukkan," kata pemain kelahiran Garut, Jawa Barat itu.

Fitri mengaku permainan atlet peringkat 29 dunia itu tidak berubah sejak mereka saling berhadapan dalam turnamen Korea Masters 2018. "Lawan tampak bermain tidak nyaman hari ini. Dia banyak melakukan kesalahan sendiri," katanya.

Perjuangan atlet dengan tinggi badan 155 cm itu menuju podium juara turnamen Thailand Masters 2019 harus melewati pertandingan demi pertandingan selama tiga gim.

Pada pertandingan putaran pertama, Fitriani meraih kemenangan 18-21, 21-9, 23-21 atas pemain Malaysia. Fitri bahkan harus mengejar perolehan poin lawan 13-20 menjadi 23-21 pada gim ketiga.

Atlet berusia 22 tahun itu bahkan tampil mengejutkan dengan menaklukkan pemain unggulan pertama Nitchaon Jindapol pada laga kedua dengan skor 21-10, 17-21, 21-16.

Fitriani kembali berjuang dalam tiga gim pada pertandingan perempat final 14-21, 21-15, 21-18 atas pemain Singapura Yeo Jia Min.

Pada laga semifinal, Fitriani menang atas pemain Hong Kong Deng Joy Xuan selama 55 menit dengan skor 12-21, 21-19, 21-16.

"Saya berterima kasih kepada orang tua dan keluarga yang selalu mendukung. Terimakasih juga kepada para pelatih yang selalu memberikan masukan dan motivasi untuk tampil lebih baik," katanya.

Pemain-pemain Thailand menguasai podium juara tunggal putri turnamen berhadiah total 150 ribu dolar AS itu sejak 2016. Mereka adalah Ratchanok Intanon pada 2016, Busanan Ongbumrungphan pada 2017, dan Nitchaon Jindapol pada 2018.

Gelar di Thailand menjadi gelar pertama bagi Fitriani dalam turnamen tingkat Super 300. Fitriani tercatat meraih gelar juara pada turnamen Indonesia International Series 2015 dan Indonesia International Challenge 2016.

Baca juga: Fitriani sabet gelar juara Thailand Masters 2019

Baca juga: Firman takluk dari Lu di Thailand

Baca juga: Fitriani tumbangkan unggulan pertama Thailand

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019