Palembang (ANTARA News) - Tim putra Jakarta BNI 46 menundukkan Surabaya Bhayangkara Samator dengan skor 3-1 (25-23, 25-20, 18-25, 25-21) pada putaran kedua Proliga 2019 di Gedung Palembang Sport Convention Center, Palembang, Minggu sore.

Pada dua set pertama BNI mendominasi berkat keunggulan dalam servis dan bola-bola rebound. Namun di set kedua terjadi penurunan performa seiring dengan bangkitnya penampilan Samator.

Kondisi ini sudah diprediksi pelatih BNI 46, Samsul Jais. "Saya sudah prediksi, pasti lawan akan bangkit karena set ketiga merupakan set hidup-mati. Kami sudah berupaya, tapi memang set itu terpaksa lepas," kata dia.

Di set keempat, Pelatih BNI langsung mengubah strategi, dengan sedikit mendelay bola, atau tidak langsung mematikan seperti set pertama dan kedua.

Kecerdikan pemain asing Osmel Camajo Durrutthy pada set keempat menjadi kunci kemenangan BNI 46. Beberapa kali pergerakan Osmel tidak mampu dibaca Samator sehingga terjadi kebingungan saat diblok.

"Saya sengaja menarik dua pemain secara bergantian, bukan karena pemain itu tidak bagus, tapi lebih karena ingin membuat binggung lawan. Ini buah dari pengalaman saya, memang menghadapi Samator harus benar-benar sabar," kata Syamsul.

Sementara itu, pelatih Bhayangkara Samator, Ibarsjah Djanu Tjahjono mengakui penampilan BNI 46 sangat mengesankan pada pertandingan ini.

Meski timnya sempat mencuri kemenangan di set ketiga, tapi kembali dibuat tidak berkutik di set penentuan.

"Kami kalah saat lawan bermain bola cepat di set pertama dan kedua. Pada set ketiga kami bangkit. Kami kira, di set keempat BNI 46 akan sama, ternyata mereka memainkan pola berbeda. Saat reli poin, kami kalah, dan hal itu tepat terjadi di poin-poin genting," katanya.

Atas kekalahan ini, Samator gagal meraih poin sempurna di putaran Palembang setelah sebelumnya menang atas Bank Sumsel Babel 3-0.

Sementara BNI 46 meraih hasil sempurna karena sebelumnya mengalahkan Jakarta Garuda 3-0.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019