"Saya kira tidak masalah dengan strategi PKS lebih menonjolkan sosok Sandiaga (ketimbang Prabowo). Apalagi Sandiaga kan Putra kelahiran Pekanbaru, ini akan berdampak pada psikologi massa pendukung. Jadi sangat wajar jika partai koalisi lebih menonjolkan beliau," ujar Taufik Arrakhman di Pekanbaru, Minggu.
Taufik yang juga merupakan Wakil Komisi I DPRD Riau menyebutkan, masing-masing partai koalisi memiliki strategi tersendiri untuk memenangkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 dalam Pilpres 2019 ini.
"Sah-sah saja kalau strategi itu menguntungkan, pada akhirnya tujuannya sama yaitu memenangkan Prabowo-Sandi," sebut politisi asal Kota Pekanbaru itu.
Sementara itu, Bendahara PKS Riau Markarius Anwar beberapa waktu lalu mengatakan berdasarkan kalkulasi politik figur Sandiaga Uno lebih menguntungkan suara partai untuk ditonjolkan dibandingkan Prabowo yang identik dengan Gerindra.
"PKS termasuk partai yang tidak diuntungkan. Semakin kami bicara Prabowo semakin besar Gerindra. Untuk itu kita melirik Sandiaga yang kesannya lebih netral," sebut Makarius Anwar di Pekanbaru, Kamis.
PKS meminta seluruh kadernya untuk lebih menjual nama Sandiaga Uno ketimbang Prabowo, karena adanya kekhawatiran potensi menciutnya suara PKS di tempat melejitnya suara Gerindra.
Sebagai informasi, Pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi diprediksi bakal menang di Riau. Hal ini berdampak munculnya peluang menang Partai Gerindra di Provinsi Riau dalam pemilihan legislatif.
Pewarta: Fazar Muhardi dan Diana Syafni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019