Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Korea Selatan (Korsel) Paulo Bento mengaku kurang puas dengan penampilan timnya pada dua pertandingan pertama grup C Piala Asia 2019, khususya kelemahan di lini serang yang kurang produktif.
Menurut Bento, seperti dikutip kantor berita Yonhap MInggu, meskipun timnya sudah dipastikan lolos ke babak selanjutnya, ia harus mempertajam barisan depan untuk laga-laga berikutnya yang lebih berat
Tim berjuluk Ksatria Taeguk itu hanya menang tipis 1-0 atas tim-tim yang berperingkat jauh di bawahnya yakni Filipina dan Kyrgyzstan.
"Kami menguasai jalannya pertandingan, tapi tidak banyak gol yang tercipta. Dengan hanya unggul satu gol, membuat lawan berpeluang untuk bisa membalas, ini menyulitkan kami," kata Bento seperti dikutip kantor berita Yonhap, Minggu.
Misalnya ketika melawan Kyrgyztan, pada babak kedua ada tiga tembakan yang membentur tiang gawang. Lee Chung Yong juga gagal mencetak gol meski sudah dalam posisi di depan gawang Kyrgyzstan yang kosong.
Pelatih asal Portugal itu mengharapkan untuk pertandingan berikutnya timnya dapat lebih kreatif dalam pengaturan serangan.
Korea Selatan akan melakukan laga terakhir grup C melawan China Rabu (16/1) mendatang, untuk menentukan juara grup.
Untuk laga melawan China tersebut Korsel sudah dapat menurunkan pemain Tottenham Hotspurs Son Heuang-min.
Klub Inggris itu baru mengizinkan Son tampil pada laga ketiga di Piala Asia 2019, terkait kesepakatan dengan Fedeasi Sepak Bola Korea Selatan.
Bento mengatakan, dengan masuknya Son, diharapkan ada perbaikan dalam lini serang tim Korsel.
"Kami tahun Son mampu dan ini kini dalam kondisi kebugaran yang bagus," katanya.
Baca juga: Data dan fakta tim Korea Selatan di Piala Asia 2019
Baca juga: Taklukkan Kirgistan, Korsel pastikan tiket fase gugur
Baca juga: Korsel menang tipis 1-0 atas Filipina
Pewarta: Teguh Handoko
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019