Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla menilai wacana pembentukan kabinet bayangan adalah hal biasa dan hal itu sebenarnya telah diakomodasi dalam komisi-komisi di DPR RI. "Sebenarnya itu (kabinet bayangan) sudah diakomodir di komisi-komisi DPR RI, " kata Wapres M Jusuf Kalla dalam pesawat selama perjalanan dari Bali ke Jakarta, Rabu. Menurut Jusuf Kalla, hal tersebut sepertinya mau meniru seperti di Australia. "Ya mungkin karena banyak anggota DPR yang baru saja berkunjung ke Australia jadi mau meniru," katanya. Wapres menjelaskan bahwa di Australia hal itu bisa dilakukan karena hanya ada dua partai besar saja yakni partai buruh dan konservatif. Jadi kalau sekarang partai buruh yang berkuasa maka partai konservatif yang bikin kabinet bayangan begitupun sebaliknya. Namun bagaimana dengan di Indonesia yang terdiri banyak partai. Tentu akan sulit diterapkan. "Tidak ada yang memastikan siapa (partai) yang bakal menang," kata Wapres. Ditanya apakah itu artinya tidak pas diberlakukan di Indonesia, Wapres menilai hal itu boleh saja dilakukan sebagai sebuah latihan saja. "Ya itu untuk latihan. Boleh saja," katanya sambil tertawa. Menurut Wapres kabinet bayangan berguna agar ada fokus pada hal-hal tertentu sehingga kabinet bayangan bisa mengkritik yang dilakukan menterinya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007