Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan Irjen Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Marvel H Mangunsong, untuk mengambil tindakan tegas berupa pemecatan terhadap oknum imigrasi di Bandara Ngurah Rai, berinisial N, yang melakukan pemerasan terhadap wisatawan asal Australia. "Saya minta Irjen untuk ambil tindakan tegas, harus pecat oknum N itu. Itu keterlaluan melakukan pemerasan wisatawan asing," kata Wapres Jusuf Kalla saat meninjau terminal kedatangan internasional di Bandara Ngurah Rai< Denpasar Bali, Rabu. Wapres bersama rombongan melakukan peninjauan mendadak untuk melihat perkembangan pelayanan proses keimigrasian di bandara tersebut. Sebelumnya oknum imigrasi bernama N pada 16 September 2007 melakukan pemerasan terhadap wisatawan asal Australia dengan meminta uang sebesar 4.000 dollar AS kepada wisatawan itu. "Bikin upacara dan lakukan tindakan tegas, pecat secara terbuka di depan media massa," perintah Wapres kepada Marvel. Menurut Wapres, tindakan yang dilakukan oknum itu sudah sangat keterlaluan dan tidak bisa lagi dimaafkan. Oleh karena itu, harus ada tindakan tegas yang bisa diketahui masyarakat sehingga bisa mempunyai efek jera bagi yang lainnya. Wapres mengaku telah mendapatkan laporan secara rinci mengenai kasus pemerasan ini. Selain itu, wisatawan Australia yang menjadi korban pemerasan juga menyebarkan kasus tersebut melalui internet. "Ini keterlaluan di saat kita menggalakkan pariwisata dan Bali sudah mulai pulih kembali ada kejadian seperti ini," kata Wapres. Pada kesempatan itu, Wapres mendapatkan penjelasan dari Marvel bahwa N saat ini sudah diskorsing dan sedang dalam pemeriksaan. Sementara mengenai kondisi pelayanan keimigrasian di Bandara Ngurah Rai, Wapres menilai sudah ada perubahan, antara lain sudah tersedianya bangku-bangku untuk menulis dokumen keimigrasian. Namun Wapres masih menginginkan adanya penambahan petugas imigrasi, sehingga bisa mempercepat proses keimigrasian bagi para wisatawan asing. "Patokannya itu maksimal 10 menit atau maksimal 10 orang antrinya. Sehingga bisa cepat. Orang sudah capai naik pesawat, masak masih harus lama lagi antri keimigrasian. Nanti orang bisa marah," kata Wapres. Kunjungan mendadak Wapres ke Bandara Ngurah Rai dilakukan sebelum terbang kembali ke Jakarta, setelah sebelumnya membuka PATA Travel Mart 2007. (*)
Copyright © ANTARA 2007