Dengan waktu yang hanya dua menit, ini tentu kan kita perlu coba sinkronisasikan

Jakarta (ANTARA News) - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir mengatakan pelatihan debat untuk cawapres Ma'ruf Amin bertujuan untuk menyamakan visi misi pasangan tersebut serta membiasakan Ketua Umum MUI tersebut untuk berdebat politis.

"Beliau (Ma'ruf) sendiri tanggal 15 (Januari) akan mulai mencoba menyamakan persepsi, karena ini kan beda debat sama ceramah. Beliau kalau memberi ceramah luar bisa, jam-jaman, alhamdulillah," kata Erick Thohir di Kantor Wapres Jakarta, Jumat.

Erick menjelaskan dengan waktu pemaparan dan debat yang hanya dua menit setiap sesinya, TKN perlu memberikan pelatihan kepada sang cawapres agar jawaban yang disampaikan dapat selaras antara Jokowi dan Ma'ruf Amin.

"Dengan waktu yang hanya dua menit, ini tentu kan kita perlu coba sinkronisasikan. Tapi Insyaallah beliau saya rasa kemarin siap, dan beliau bukan figur yang baru di dunia politik. Beliau mengerti (politik), walaupun memang lebih berfokus sebagai ulama," tambah Erick.

Erick Thohir menemui Ketua Dewan Pengarah TKN Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Jumat siang, untuk melaporkan persiapan dan perkembangan isu menjelang debat pilpres perdana pada 17 Januari mendatang.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu, JK memberikan masukan terkait persiapan debat untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Saya melaporkan kepada beliau (JK) persiapan untuk debat. Alhamdulillah beliau kasih masukan, dan memang nanti sudah menjadi catatan yang akan kita persiapkan," kata Erick.

Debat pilpres perdana akan mengusung tema hukum, hak asasi manusia, korupsi dan terorisme. Sebagai rangkaian kampanye, debat pilpres akan berlangsung lima kali, yakni dua kali untuk debat pasangan calon, dua kali debat calon presiden dan satu kali debat calon wakil presiden.

Baca juga: Moeldoko: Jokowi siap hadapi debat capres

Baca juga: Debat capres sarana pendidikan politik rakyat

Baca juga: Jokowi-KH Ma'ruf Amin siap hadapi semua soal dalam debat

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019