Jakarta, 26/9 (ANTARA) - Bakosurtanal pada hari ini (Rabu, 26 September 2007) menyerahkan dataset geospasial terbaru wilayah propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Kepulauan Nias kepada Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) dan pemerintah daerah propinsi NAD. Penyerahan kepada BRR diwakili oleh M. Darmawan selaku kepala Satuan Tugas Geospasial BRR sementara dari pemerintah NAD diwakili oleh Kepala Bappeda propinsi NAD prof. Abdul Rahman Lubis. Dataset yang diserahkan merupakan data dasar yang dihasilkan dari kegiatan pemotretan wilayah NAD-Nias fase kedua pasca Tsunami 26 Desember 2004. Pemotretan fase ke dua ini menggunakan teknologi Interoferometri Radar (IFSAR) dengan sumber pendanaan berasal dari bantuan hibah pemerintah Australia (Ausaid). Dataset yang diserahkan berupa data IFSAR dalam bentuk orthorectified image (ORI) atau citra radar yang telah terkoreksi secara geometrik, data Digital Surface Model (DSM), dan beberapa data citra satelit seperti quickbird, SPOT 5 dan data Eros. Pemotretan fase ke dua meliputi sebagian wilayah di propinsi NAD yang terkena dampak tsunami, meliputi kepulauan we (Sabang), Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Selatan, kabupaten Aceh Timur, kabupaten Aceh Tamiang, kepulauan Semelue dan kepulauan Nias seluas kurang lebih 13.000 km2. Penyerahan dataset hasil pemotretan terbaru ini juga merupakan bagian dari kesepakatan Bakosurtanal dengan pemerintah Autralia, untuk membantu pelaksanaan proses rehabilitasi dan rekonstruksi NAD-Nias. Pasca kejadian gempa bumi dan tsunami yang melanda propinsi NAD dan kepulauan Nias, BAKOSURTANAL memandang perlu menyiapkan pemotretan terbaru wilayah NAD-Nias. Data peta dasar yang ada pada saat ini tergolong lama dan hanya tersedia pada skala kecil 1:50.000 dan 1:250.000. Melalui bantuan hibah pemerintah Norwegia, pemotretan sebagian wilayah NAD yang terkena tsunami meliputi kota Banda Aceh, Kabupaten Pidie, Bireun, Aceh Utara, Aceh Jaya, Nagan Raya dan Aceh Barat telah diselesaikan sejak Juni 2005. Wilayah yang dipotret pada fase pertama adalah seluas kurang lebih 6.000 km2 sepanjang kurang lebih 10 km dari pinggir pantai. Data yang dihasilkan pemotretan fase pertama adalah berupa foto udara dijital resolusi tinggi 30 cm dan data garis pada berbagai sekala, mulai dari 1:2.000 untuk wilayah Kota Banda Aceh hingga 1:10.000 untuk wilayah di luar kota banda Aceh. Data fase pertama kegiatan pemotretan tersebut telah sepenuhnya diserahkan kepada BRR dan pemerintah NAD lewat Satuan Tugas Geospasial BRR. Data tersebut sangat membantu BRR dan para NGO dalam dan luar negeri dalam menjalankan program rehabilitasi dan rekonstruksi di NAD, khususnya program pembangunan perumahan dan infrastruktur. Meskipun tidak semudah fase pertama di dalam pemanfaatannya, dataset hasil pemotretan fase ke dua ini diharapkan juga dapat membantu percepatan kegiatan proses rehabilitasidan rekonstruksi NAD-Nias. Untuk Informasi lebih lanjut dapat hubungi : Prof.Dr.Aris Poniman Deputy Bidang Survey Dasar Sumberdaya Alam Telp. 021-8757636 Dr. M. Darmawan Telp. 085260655494

Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007