Penumpang yang tiba maupun berangkat, jumlahnya hampir sama. Rata-rata per hari penumpang yang diberangkatkan ke berbagai kota tujuan melalui Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu sekitar 1.500 orang. Begitu pula halnya penumpang yang tiba.Palu (ANTARA News) - Arus penumpang di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu kini sudah kembali normal seperti hari-hari biasa sebelum terjadi bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi.
Kepala Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Benyamin Noach Apituley, Jumat, membenarkan kondisi penumpang yang naik dan turun dalam beberapa bulan ini sudah normal.
Sebelumnya, hampir dua bulan pasca bencana alam gempa 7,4 SR, jumlah penumpang yang tiba menurun drastis. Sebaliknya yang meningkat adalah penumpang diberangkatkan.
Namun sejak Desember 2018 hingga memasuki minggu kedua Januari 2019 ini, arus penumpang benar-benar sudah kembali normal seperti biasanya.
Penumpang yang tiba maupun berangkat, jumlahnya hampir sama. Rata-rata per hari penumpang yang diberangkatkan ke berbagai kota tujuan melalui Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu sekitar 1.500 orang. Begitu pula halnya penumpang yang tiba.
Menurut dia, meningkatnya kembali arus penumpang di bandara tersebut menunjukan perekonomian di Palu dan kabupaten sekitarnya yakni Sigi dan Donggala yang juga merupakan daerah terdampak gempa bumi dan tsunami sudah kembali bangkit setelah terpuruk akibat bencana alam.
Aktivitas pusat-pusat ekonomi di Ibu Kota Provinsi Sulteng yang sebelumnya sempat mati setelah diterjang gempa bumi dan tsunami, kini terlihat semakin ramai kembali.
Para pelaku usaha kini mulai bergairah lagi menjalankan bisnis mereka. Begitu pula para pengusaha dari luar mulai kembali berminat? menanam investasinya di Kota Palu dan kabupaten lainnya di Sulteng.
Bandara Muitara Palu merupakan pintu masuk para investor yang hendak menanamkan modal mereka di wilayah Sulteng.
Karena itu, pihak pengelolah bandara perlu memberikan dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019