Jakarta (ANTARA News) - Jumlah kejadian gempa bumi sepanjang 2018 hampir dua kali lipat dari rata-rata jumlah kejadian gempa bumi pada tahun-tahun sebelumnya menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Kejadian gempa pada 2018 itu terjadi peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya, dari rata-rata 6.000 menjadi di atas 10.000 dan banyak kejadian yang belum pernah terjadi, bahkan di negara lain juga tidak terjadi, contohnya likuifaksi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Jumat.
Menurut data Pusat Gempa Nasional BMKG, wilayah Indonesia selama 2018 mengalami 11.577 kali kejadian gempa dengan berbagai magnitudo, jauh lebih banyak dibandingkan 7.172 aktivitas gempa yang terekam sepanjang 2017.
Indonesia sepanjang tahun 2018 juga mengalami peningkatan kejadian gempa tektonik hingga sekitar 50 persen menjadi 4.405 kejadian.
Gempa-gempa yang terjadi selama 2018 kebanyakan bermagnitudo kurang dari 5, hanya ada 297 gempa yang magnitudonya di atas 5.
Pusat dari kejadian-kejadian gempa yang terjadi selama kurun waktu itu mayoritas dangkal, dengan jumlah gempa yang berpusat pada kedalaman kurang dari 60 kilometer tercatat 9.585 kejadian.
Sementara gempa yang pusatnya berada pada kedalaman menengah, 61-300 kilometer, terjadi 1.856 kali dan gempa dengan hiposenter dalam di atas 300 kilometer terjadi 136 kali.
Baca juga:
BNPB catat 2.426 kejadian bencana selama 2018
164 sensor pantau gempa di Indonesia
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019