New York (ANTARA News) - Harga minyak naik tipis pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang kenaikannya untuk hari kesembilan berturut-turut, setelah Arab Saudi mengumumkan volume pengurangan produksi untuk Januari dan Februari.
Arab Saudi, pemasok minyak utama dunia, mengumumkan akan mengurangi pasokan minyak dalam dua bulan terakhir. Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan pada Rabu (9/1) bahwa produsen minyak akan memotong produksinya menjadi 7,2 juta barel per hari (bph) pada Januari, turun dari 8,0 juta barel per hari pada November.
Dia juga mengumumkan pengurangan produksi akan naik dengan pengurangan 100.000 barel per hari tambahan pada Februari.
Kekhawatiran kelebihan pasokan global berkurang lebih lanjut karena persediaan minyak mentah komersial AS turun 1,7 juta barel pada pekan yang berakhir 4 Januari, Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Rabu (9/1), yang menandai penurunan terbesar sejak November 2018.
Penurunan persediaan AS terjadi di tengah meningkatnya impor minyak mentah, yang mencatat rata-rata 7,8 juta barel per hari (bph) pekan lalu, kata laporan itu.
Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, naik 0,23 dolar AS menjadi menetap pada 52,59 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret, naik 0,24 dolar AS menjadi ditutup pada 61,68 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Demikian laporan yang dikutip Xinhua.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019